TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Penyaluran Bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) oleh Pemerintah Provinsi (Pempov) Jawa Timur fokus pada 3 Kota/Kabupaten yang masuk kategori terparah terdampak gempa Malang.
Tiga daerah tersebut Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.
Demikian disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa saat meresmikan gedung SMP Al Hikmah Mlaten, Desa Bolorejo Kecamatan Kauman Tulungagung, Rabu (14/4/21) malam.
“Yang terdampak relatif berat Malang dan Lumajang, yang agak ringan Blitar, kita fokus pada penanganan dampak gempa,” katanya.
Bantuan yang diberikan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bervariasi, tergantung tingkat kerusakan. Untuk rusak berat bantuan sebesar 50 juta rupiah, rusak sedang 24 juta dan rusak ringan 12 juta.
Selain bantuan pada rumah yang rusak, Pemprov juga menyatakan memberikan bantuan pada tempat ibadah yang rusak.
“Untuk musala yang rusak kita mereka butuh opsi untuk salat Taarawih, tadi kita kirim tenda, tikar dan sajadah,” paparnya.
Lantaran cakupan wilayah terdampak cukup luas, pihaknya tidak yakin jika semua wilayah terdampak ter-cover bantuan ini. Namun dirinya optimis wilayah yang dikunjunginya mendapat bantuan.
Dirinya mendorong Pemkab setempat untuk mempercepat validasi, agar data penerima bantuan bisa diketahui.
Sementara itu, meski Kabupaten Tulungagung tidak menjadi opsi Pemprov, namun Pemkab Tulungagung sendiri sudah melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak akibat gempa 6,7 skala Richter pada Sabtu (10/4/21).
Ada sekitar 57 rumah rusak ringan, 16 rusak sedang dan 2 rusak berat. Untuk penanganan darurat disalurkan bantuan sebesar 167 juta yang diwujudkan genting dan asbes.
Selain dari Pemkab, bantuan untuk korban gempa juga digalang dari donatur pengusaha Tulungagung.
Penggalangan dana ini diinisiasi oleh Dandim Tulungagung, Letkol Inf Mulyo Junaidi dan terkumpul Rp. 76 juta. “Kemungkinan besar akan terus bertambah,” ujar Dandim.
Bantuan ini akan dikolaborasikan dengan BTT dari Pemkab Tulungagung, sehingga data penerima tidak tumpang tindih.