Khasiat Jus Tomat yang Bikin Vagina Tetap Rapat
SURABAYA, FaktualNews.co – Fase menopause seringkali menimbulkan kekhawatiran tersendiri di benak wanita. Selain dihantui masalah kerutan di wajah, masalah klasik lain yang tak kalah sensitifnya adalah menurunnya elastisitas di area “Miss V”.
Penuaan merupakan fenomena multifaktorial yang ditandai dengan penurunan fungsi fisiologis. Ketika seorang wanita memasuki fase menopause, tubuhnya akan mengalami penurunan hormon estrogen, kemudian diikuti dengan penipisan epitel, atrofi hingga penurunan elastisitas dinding vagina.
Hingga saat ini penanganan gejala menopause dilakukan melalui terapi sulih hormon (HRT). Terapi ini terbukti efektif meningkatkan kadar estrogen. Hal tersebut dinilai mampu menjawab berbagai masalah fisiologis yang dihadapi wanita menopause.
Sejumlah penelitian sebenarnya melaporkan bahwa terapi penggantian hormon estrogen ternyata memiliki efek samping jangka panjang yang mengerikan.
Pemberian hormon estrogen secara terus menerus dapat meningkatkan risiko kanker payudara, penyakit jantung, hingga strok.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Jangan khwawatir, seorang doktor jebolan Universitas Airlangga (Unair) Juminten Saimin, menemukan cara sederhana, murah dan mudah untuk dilakukan.
Juminten menawarkan estrogen lokal dengan menggunakan jus tomat sebagai alternatif yang dianggap lebih aman dan alami.
Dia telah melakukan penelitian selama 64 hari dengan menggunakan tikus sebagai hewan coba. Penelitian tersebut dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR dan Lab Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Unair.
Hasil penelitian tikus model menopause yang diberi jus tomat menunjukkan adanya peningkatan ketebalan lapisan epitel dinding vagina.
Artikel menarik lainnya:
“Dengan pemberian jus tomat, ketebalan epitel meningkat dan jumlah kolagen meningkat. Ketebalan epitel dan jumlah kolagen mempengaruhi elastisitas dinding vagina, ”jelasnya.
Mengapa tomat? Karena tomat diketahui mengandung fitoestrogen paling tinggi dibandingkan jenis sayuran lainnya. Selain itu tomat mudah didapat dan harganya juga terjangkau.
Tanaman buah yang satu ini juga mengandung nutrisi lengkap, antioksidan karena kaya akan vitamin C, vitamin E, Beta karoten, likopen, dan nutrisi lainnya.
Nutrisi dalam tomat dapat mencegah dan melawan kondisi yang berhubungan dengan stres oksidatif. Sedangkan kandungan likopennya sendiri berfungsi sebagai antioksidan kuat, karena mampu menangkap radikal bebas. Efek ini dipercaya sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
“Tomat yang dimasak atau dihancurkan bisa menghasilkan lebih banyak likopen dan lebih mudah diserap tubuh dibandingkan tomat mentah,” terangnya, kepada News Unair.
Beberapa penelitian menggunakan fitoestrogen sebagai sumber alami estrogen yang berasal dari tumbuhan untuk menangani gejala menopause. Selain tomat, tanaman yang dilaporkan mengandung fitoestrogen tinggi antara lain daun centella, daun semanggi, dan pepaya.
Meski penelitian ini masih sebatas pada hewan percobaan, Juminten tidak membatasi siapa saja yang ingin mengonsumsi jus tomat sebagai menu sehari-hari.
Artikel menarik lainnya:
Untuk mengurangi risiko menurunnya elastisitas dinding vagina menjelang menopause, Juminten merekomendasikan untuk mengonsumsi jus tomat dalam beberapa dosis.
“Beberapa referensi menyebutkan jus tomat bisa dikonsumsi dengan takaran 600 gram per hari,” terangnya.
Hasilnya memang tidak seketika seperti terapi hormon estrogen yang diketahui memiliki efek langsung. Menurutnya, butuh waktu hingga enam bulan untuk bisa melihat hasilnya.
Wanita kelahiran Jember, 16 September 1971 tersebut berharap penelitian yang dia lakukan dapat menjadi dasar bagi perkembangan mengatasi masalah pada wanita menopause dengan menggunakan bahan alami yang tersedia dan murah.
“Saya berharap dapat memberikan kontribusi ilmiah tentang mekanisme peningkatan elastisitas dinding vagina pada wanita menopause melalui pemberian jus tomat sebagai fitoestrogen dan antioksidan,” terangnya.