Nama Pendiri NU Hilang dari Kamus Sejarah, Ini Komentar Pedas Fraksi PKS Surabaya
SURABAYA, FaktualNews.co-Polemik terkait draf buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dan II yang menghilangkan nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syech Hasyim Asy’ari, juga ditanggapi Ketua Fraksi PKS Surabaya, Akhmad Suyanto.
Suyanto mengaku tak habis pikir, bagaimana bisa salah seorang tokoh bangsa seperti KH Hasyim Asy’ari dilupakan dari perjalanan sejarah Indonesia.
“Bagaimana bisa terjadi, sejarah Kota Pahlawan, pertempuran 10 Nopember 1945 tidak lepas dari sejarah resolusi jihad ulama Jawa dan Madura yang dikumandangkan Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari,” kata Suyanto, Rabu (21/4/2021).
Pria yang akrab disapa Yanto ini menyebutkan, jika ada unsur kesengajaan penghilangan sejarah, maka harus ditindak secara tegas siapa yang melakukan.
Menurutnya, kalau dalam kepustakaan hilang maka seolah menghilangkan ingatan sejarah perjuangan para ulama.
“Kalau kamus yang menjadi pusat pustaka menghilangkan (sejarah, red), maka segera usut siapa pelaku penghilangan hadratus syeikh dalam kamus sejarah Indonesia tersebut. Berarti ada kesengajaan melupakan sejarah dalam pustaka nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, politisi Fraksi PKB Surabaya, Badru Tamam, saat dimintai tanggapan soal persoalan yang sama, ia enggan komentar dengan alasan belum memahami permasalahan.
“Belum bisa mengerti permasalahannya,” jawab Badru Taman singkat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.