Peristiwa

Tolak Pengembangan RS Mitra Sehat Situbondo, Puluhan Warga Demo Pemkab

SITUBONDO, FaktualNews.co-Puluhan warga RT 02 RW 11 Kaplingan dan Non-Kaplingan, Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, Situbondo, mendatangi Kantor Pemkab Situbondo, menolak pengembangan Rumah Sakit Mitra Sehat (RSMS), Kamis (22/4/2021).

Dalam aksinya puluhan warga yang tergabung dalam Solidaritas Warga Kaplingan (SOWAK) 0211 itu, selain melakukan orasi juga membawa puluhan poster. Selanjutnya, poster berisi tuntutan itu dipasang di pintu masuk kantor Pemkab Situbondo.

Mereka bertahan di depan pemkab sejak pukul 09.00 hingga buka puasa. Bahkan, para warga menolak ditemui para pejabat pemkab di bawah bupati, karena hasilnya tidak ada.

“Kami tetap di sini sampai ditemui pak bupati,” ujar Edy Supriyono, orator aksi demo, Kamis (22/4/2021).

Menurut Edy, ada beberapa tuntutan. Di antaranya RSMS tidak melakukan perluasan lahan dan tidak menambah pembangunan gedung atau infrastruktur rumah sakit, baik itu ke atas, samping maupun ke bawah dengan dalih apapun.

“Sesuai dengan fatwa ruang yang diterbitkan Bupati Situbondo no: 050/0365/431.301.5/2013 pada 13 Maret 2013, RSMS hanya memiliki izin menempati lahan seluas 3000 meter persegi. Namun saat ini sudah lebih dari angka itu,” kata Edy Supriyono.

Selain itu, massa juga menuntut agar membongkar bangunan diluar luasan lahan 3000 meter persegi yang sudah memdapat fatwa di ruang Bupati Situbondo dan mengembalikan ke fungsi awal.

“Semua kegiatan dan fasilitas RSMS harus terpusat di lahan tersebut. Mulai bangunan utama, tempar parkir, IPAL, hingga ruang terbuka hijau. Lahan seluas 3000 meter persegi itu ditandai pagar keliling tinggi,”bebernya.

Edy Supriyono menambahkan, RSMS harus menyediakan lahan diluar dan jauh dari permukiman warga sebagai bentuk komitmen ke depan pengembangan RSMS akan dilakukan di tempat lain dan lambat laun dilakukan relokasi di tempat baru.

Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaifullah yang menemui warga mengatakan, pihaknya telah merapatkan, karena mereka ingin bertemu bupati.

“Saya sudah temui, tapi massa tetap ingin bertemu pak bupati dan itu tidak mungkin. Yang ditunggu bupati adalah masyarakat sudah banyak dan terjadwal serta tidak bisa tertunda,” kata Syaifullah.

Syaifullah mengatakan, dari hasil rapat akan dijadikan telaah dan akan dilaporkan ke bupati. “Bupati akan mempelajari dan nanti minta bertemu dengan warga. Hari ini tidak bisa bertemu dengan bupati,” pungkasnya.