JEMBER, FaktualNews.co-Kepala Lapas (Kalapas) Yandi Suwandi mengakui 10 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) blok wanita, satu WBP pria serta satu pegawai Lapas Kelas II A Jember terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu disampaikan Kalapas Yandi Suwandi menanggapi kabar adanya belasan WBP dan petugas lapas terkonfirmasi positif Covid-19.
Yandi Suwandi menduga mereka tertular sipir atau petugas yang bertugas. Karena pihaknya mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 ketat untuk menjaga Lapas Kelas IIA Jember, jangan sampai menjadi kluster baru.
Dikonfirmasi melalui ponselnya, Yandi mengatakan terungkapnya Lapas Kelas IIA Jember menjadi kluster baru penyebaran Virus Covid-19 berawal dari adanya WBP yang mengeluh sakit.
“Waktu itu ada satu orang napi wanita umur 38 tahun yang menjalani hukuman 4 tahun, mengeluh sakit, dengan gejala sesak napas. Kemudian diperiksa dan terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian dibawa ke rumah sakit, diisolasi di rumah sakit. Tapi sekarang sudah sehat, dan jalani masa tahanan lagi,” kata Yandi, Minggu (25/4/2021) malam.
Mengetahui hal itu, lanjut Yandi, sebagai langkah tracing Covid-19 dilakukan swab test seluruh tahanan. Khususnya di blok wanita.
“Karena yang mengeluh sakit di blok wanita. Khususnya yang kontak erat dengan pasien itu. Termasuk 5 penjaga yang bertugas jaga. Dites swab ada 36 orang termasuk petugas dan pegawai. Didapati 10 napi wanita positif,” sebutnya.
“Kemudian satu pegawai (petugas sipir) positif, dan napi pria yang ditunjuk sebagai kader kesehatan (yang membantu petugas kesehatab di lapas) juga positif,” sambungnya. Sehingga terungkap ada 12 orang positif Covid-19.
Kesemuanya itu, sambungnya, terkonfirmasi positif tanpa gejala. “Selanjutnya dilakukan isolasi di ruangan khusus. Sedangkan yang butuh penanganan medis dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Sedangkan napi wanita pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sembuh. “Sehingga pulang lagi ke Lapas untuk menjalani masa hukuman,” katanya.
Yandi mengaku tidak tahu tertular dimana WBP perempuan yang pertama terkonfirmasi positif Covid-19. “Karena bisa jadi kontak dengan siapa. bisa jadi tertular dari sipir (petugas jaga). Karena kan keluar masuk juga,” ucapnya.
Untuk upaya menjaga agar tidak tertular dari virus Covid-19, Yandi berdalih, pihaknya sudah melakukan prokes ketat.
“Dapat makan sudah steril, untuk kunjungan langsung sudah tidak ada, diganti dengan Video Call. Tapi untuk penitipan barang bagi napi masih diperbolehkan,” ucapnya.
“Untuk blok wanita dan pria juga sudah dipisah,” katanya. Namun untuk menjaga hal itu, pihaknya akan lebih melakukan prokes ketat.