Peristiwa

Disparbud Temukan Hotel Kelas Melati di Jember Izinnya Mati 20 Tahun

JEMBER, FaktualNews.co-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember menemukan sebuah hotel kelas melati yang izin operasionalnya sudah mati sejak 20 tahun lalu.

Temuan itu diperoleh saat Disparbud keliling ke sejumlah hotel di Kabupaten Jember, selama dua hari, Rabu-Kamis (28-29/4/2021).

Untuk tindak lanjutnya, Disparbud berkoordinasi dengan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Satpol PP Pemkab Jember. Karena terkait pengurusan izin dan sanksi.

Menurut Kasi Pengembangan Industri Disparbud Jember Deta Irama Kasih, kegiatan keliling ke sejumlah hotel itu sendiri bertujuan guna sosialisasi agar pemilik hotel menjaga kekhusyukan beribadah saat puasa ramadan ini.

“Untuk dipantau tamunya. Termasuk karena saat ini masih Pandemi Covid-19. Tamu yang dari luar kota, harus benar-benar dicek kesehatannya dan melaporkan soal tamu-tamu kepada stakeholder yang berwenang,” kata Deta Irama Kasih di kantornya, Kamis (29/4/2021).

Dikatakan Deta, tak hanya satu hotel yang izinnya mati, namun ada sejumlah hotel kelas melati yang izin operasionalnya mati. Bahkan sejak berpuluh tahun.

“Untuk hal ini, karena tidak berkaitan langsung dengan kami, kami berkoordinasi dengan Dinas PTSP. Terkait sanksi atau pengurusan masih kita koordinasikan. Tapi pihak hotel beralasan akan mengurus dan ada yang dipegang manajemen, sementara kita beri imbauan,” katanya.

Deta menambahkan, Disparbud juga menertibkan terkait usaha-usaha pariwisata. Seperti hotel, rumah makan (restoran), destinasi, dan juga rumah bernyanyi untuk bisa menertibkan perizinan TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwista).

“Kami singgung sedikit di sini, karena terkait TDUP tersebut akan ada tahapan-tahapan lebih lanjut,” ujarnya.

Lebih jauh Deta juga menyampaikan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan keliling ke sejumlah hotel itu juga mengingatkan soal restoran atau rumah makan yang buka saat siang hari.

“Untuk minimalnya harus memasang bilik, saat ini masih bulan suci Ramadan. Kita harus saling menghormati satu sama lain. Kami juga harus memastikan dan memonitoring, apakah tempat-tempat (hotel kelas melati) sudah mendapatkan surat edaran dari kami (soal menghormati di bulan puasa),” ujarnya.