JEMBER, FaktualNews.co – Mayat seorang pengamen jaranan ditemukan tewas tergeletak di aliran Sungai Kaliwates, kawasan Jalan Imam Bonjol, lingkungan Krajan Kelurahan/Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Sabtu (1/5/2021) malam.
Jenazah pria bernama Hermanto warga Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari itu ditemukan warga setelah mendengar anak korban yang biasanya ikut mengamen, menangis di dekat aliran anak Sungai Bedadung itu.
Korban diduga tewas karena terpeleset jatuh di sumber air dekat musala saat akan mandi dan kepalanya terbentur batu.
Jenazah korban ditemukan berjarak kurang lebih 30 meter dari tempat aliran sumber air, yang digunakan sebagai tempat mandinya.
“Korban ini pengamen jaranan yang sering mangkal di perempatan Lampu Merah (traffic light) sekitar Argopuro,” kata salah seorang warga setempat Tatok saat dikonfirmasi di Depan Ruang IGD RSU Kaliwates.
Terakhir korban terlihat setelah magrib membeli rokok di kios dekat tempat biasanya mengamen.
“Terus korban mandi di dekat musala, tempat biasanya beristirahat saat buka puasa. Terus sekitar jam 7 (malam) tadi. Korban tidak terlihat, tapi tumpukan bajunya ada di dekat musala. Sehingga kita cari,” ujarnya.
Anak korban yang berumur sekitar 10 tahun diketahui menangis di pinggiran sungai di bawah itu. “Ternyata korban ada di pinggir Sungai kaliwates ini, yang juga aliran anak Sungai Bedadung,” katanya.
Saat ditemukan kondisi jenazah korban tidak memakai celana. “Tapi saat didekati terdengar ngorok (mendengkur), dari mulutnya juga terlihat keluar busa. Kita meyakini korban masih hidup. Akhirnya kita pakai tangga sebagai tandu darurat, membawa korban ke RSU Kaliwates, yang jaraknya kurang lebih 100 meteran dari sini,” jelasnya.
“Saat dibawa ke rumah sakit, kita tunggu polisi dulu agar tahu kejadiannya,” sambungnya.
Setelah anggota polisi dari Mapolsek Kaliwates datang, korban pun beramai-ramai di bawa ke RSU Kaliwates.
“Korban diantar ke ruang IGD, untuk diperiksa. Siapa tahu bisa diselamatkan,” katanya.
Namun takdir berkata lain, korban dipastikan meninggal oleh pihak RSU Kaliwates. Selanjutnya istri korban pun dihubungi dan diminta untuk menjemput jenazah korban.
“Untuk tahapan visum dan autopsi kita masih menunggu dari pihak keluarga, yakni istrinya yang masih perjalanan dari Desa Lengkong. Korban ini adalah pengamen yang biasanya memakai cemeti dan mangkal di traffic light Argopuro,” kata Kapolsek Kaliwates Kompol Edy Sudarto saat dikonfirmasi di RSU Kaliwates.
Terkait dugaan penyebab kematian korban, kata Kompol Edy, karena jatuh terpeleset saat akan mandi di sungai.
“kemudian tubuh korban terseret aliran air sungai yang deras, dan kepalanya terantuk batu. Tapi nanti pastinya kita lakukan visum, namun jika keluarga korban tidak berkenan. Akan dibantu kepulangan jenazah dan nanti dimakamkan,” ujarnya.