FaktualNews.co

Suka Duka Porter Stasiun Jember, Dibayar Seikhlasnya, Kadang Dimarahi Penumpang

Peristiwa     Dibaca : 1014 kali Penulis:
Suka Duka Porter Stasiun Jember, Dibayar Seikhlasnya, Kadang Dimarahi Penumpang
FaktualNews.co/hatta
Porter Stasiun saat bertugas membantu penumpang kereta api.

JEMBER, FaktualNews.co-Bekerja sebagai porter stasiun kereta api memiliki suka duka tersendiri. Tugas seorang porter stasiun, adalah membantu mengangkat barang milik penumpang, apakah naik ataupun turun dari kereta api.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, bekerja menjadi porter harus siap dengan pulang dengan penghasilan minim, bahkan bisa terjadi tanpa membawa pulang uang sepeser pun.

Pasalnya saat pandemi Covid-19 ini, penumpang kereta api tidak banyak seperti biasanya, dan tidak banyak penumpang yang membutuhkan tenaga porter.

“Saya sudah bekerja di sini (Stasiun Jember) menjadi porter sekitar 10 10 tahun. Suka-duka saat membantu penumpang kereta api, Alhamdulillah kadang dapat, kadang tidak dapat. Per hari penghasilan kisaran Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu. Tapi itu dulu Saat pandemi ini tidak tentu,” kata Susanto, porter di Stasiun Jember, Senin (3/5/2021).

Menanggapi penilaian miring yang tersiar di masyarakat, yang menganggap porter stasiun kerap mengganggu penumpang, bahkan kadangkala bisa dituduh mencuri, Susanto mengaku di Stasiun Jember hal seperti itu relatif tidak ada.

“Tapi memang tuduhan itu terkadang ada. Selain itu, juga tidak dibayar oleh penumpang yang saya bantu. Ya banyak-banyak disyukuri itu,” katanya.

Terpisah, porter Stasiun Jember lainnya, Sunardi, mengaku di masa pandemi Covid-19 ini penghasilannya minim.

Selama dua kali momen lebaran yang berbareng dengan pandemi Covid-19, penghasilannya menurun, tapi dia juga sulit mencari penghasilan lain. Karena itu Sunardi mengaku masih bersyukur, masih dapat bekerja di Stasiun Jember.

“Karena sebelum pandemi ini dapatnya lumayan, per hari kadang Rp 50 ribu, juga kadang bisa sampai Rp 100 ribu. Sekarang dua kali momen lebaran ini, kadang pulang itu tidak bawa apa-apa. Misalnya ada pun, bisa Rp 20 ribu, paling banyak Rp 50 ribu per hari,” ujar Sunardi.

Terkait ongkos untuk membayar jerih payahnya bekerja sebagai porter stasiun, Sunardi mengaku, tidak pernah mematok tarif.

“Seikhlasnya saja soal ongkos itu. Paling sedikit saya terima kalau dulu Rp 10 ribu. Tapi sekarang macam-macam terserah dari yang memberi,” ungkapnya.

Namun meskipun dengan suka duka yang dialaminya, Sunardi mengaku bersyukur karena masih bisa bekerja dikala umurnya yang semakin tua.

“Sudah 10 tahun saya bekerja sebagai porter ini, banyak segala macam sifat penumpang yang saya hadapi. Ada yang sedikit-sedikit marah, ada juga yang tidak. Kalau ada yang marah pernah waktu itu bantu ibu-ibu, ya saya minta maaf dan segera membantu bawakan barangnya,” ujar pria berumur 67 tahun itu.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para Porter Stasiun itu, juga sebagai bentuk ungkapan rasa prihatin saat masa pandemi Covid-19 ini. PT. KAI Daop 9 Jember menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah, memberikan bingkisan sembako dan sejumlah uang.

Karena keberadaan dari Porter Stasiun itu, banyak membantu penumpang kereta api. Dengan membantu membawakan barangnya, kala naik atau turun dari gerbong kereta.

“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian kami kepada Porter Stasiun yang selama ini telah membantu pelayanan kepada pelanggan KAI di stasiun,” kata Vice President KAI Daop 9 Jember, Broer Rizal saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Rizal mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan volume pelanggan kereta api. Dampak pandemi tersebut juga turut dirasakan oleh para porter di stasiun yang selama ini bergantung kepada para pelanggan yang menggunakan jasanya.

Porter di stasiun merupakan mitra KAI. Tidak jarang porter juga membantu pelanggan KAI terkait info perjalanan dan fasilitas yang ada di wilayah stasiun tersebut.

“Ada 10 orang porter yang mendapatkan apresiasi atau bantuan, yakni 5 orang porter di Stasiun Jember, sisanya tersebar di Stasiun Kalistail, Stasiun Rogojampi dan Stasiun Banyuwangi Kota,” sebutnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags