SITUBONDO, FaktualNews.co – Diduga dipicu saling ejek, empat pemuda yang sedang berpatrol membangunkan warga untuk makan sahur dipukuli puluhan anggota geng motor di jalan raya Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, pada Kamis (6/5/2021) dini hari.
Akibat aksi brutal tersebut keempat pemuda asal Desa Mojosari dan Desa Kertosari itu, harus menjalani rawat inap di RSD Kecamatan Asembagus, Situbondo.
Mereka adalah Rico, Sadik, Andi dan Iksan. Dari keempatnya, Rico dikabarkan mengalami gejala geger otak ringan. Ada juga korban yang disebut-sebut mengalami patah tulang.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, aksi penganiayaan dan pengeroyokan itu berawal saat para korban melakukan patrol membangunkan warga untuk makan sahur, dengan menggunakan mobil pikap.
Saat melintas di jalan raya Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, tepatnya di depan kuburan Cina, sekitar pukul 01.30 WIB, para korban disergap dengan lemparan batu oleh puluhan anggota geng motor.
Sebagian pengeroyok juga dilaporkan memegang senjata tajam (sajam) saat melakukan penganiayaan tersebut.
Akibat lemparan batu tersebut, empat korban terjatuh dari atas pikapnya. Begitu terjatuh, puluhan anggota geng motor langsung memukuli dan menendang para korban. Keempatnya pun babak belur dan dilarikan ke RSD Asembagus, Situbondo.
Kapolsek Jangkar, Situbondo Iptu Fauzan membenarkan adanya pengeroyokan tersebut.
“Untuk mengungkap pelaku penganiayaan dan pengeroyokan tersebut, kami akan memangggil saksi untuk diminta keterangannya,” kata Fauzan, Kamis (6/5/2021) sore.
Menurutnya, berdasarkan keterangan kedua orang korban yang melapor ke Mapolsek Jangkar, sebagian anggota geng motor membawa sajam, meski sajam tersebut tidak digunakan untuk mencederai korban.
“Kita masih menyelidiki kasus ini,” terang Fauzan.