Peristiwa

Jasa Tukar Uang Baru di Mojokerto Sepi Peminat

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Larangan mudik lebaran yang kembali diterapkan pemerintah berimbas pada penyedia jasa penukaran uang baru.

Sudah menjadi pemandangan lumrah setiap menjelang lebaran bertebaran jasa penukaran uang baru. Seperti halnya yang terlihat di beberapa sudut di Kota Mojokerto.

Sejumlah penjaja jasa penukaran uang baru bertebaran di sepanjang jalan Ahmad Yani, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Di sana penjual jasa penukaran uang baru berjejer di pinggir jalan sembari menawarkan uang baru kepada para pengendara kendaraan yang melintas.

Salah satunya adalah Nova, perempuan 22 tahun Asal Medan, Sumatra Utara. Da telah melakoni profesi tersebut selama dua tahun terakhir setiap menjelang hari raya Idul Fitri.

Dia menuturkan, biasanya ia mampu meraup omzet Rp. 5 hingga Rp. 10 juta per hari. Sementara saat ini, pendapatannya tidak lebih dari Rp. 500 ribu saja.

“Dari tahun ke tahun meningkat, tapi untuk tahun ini sepi yang menukar, lebih laris tahun kemarin. Tidak tahu nanti jika mendekati lebaran ya,” katanya di sela-sela mangkalnya, Jumat (07/05/2021).

Nova mengira sepinya penukar uang karena imbas dari warga yang tidak bisa mudik dan banyak karyawan yang di PHK.

“Bisa jadi karena nggak bisa mudik, juga bisa karena banyak yang di PHK dari kerjaan jadi tidak dapat THR dan gaji gitu,” terangnya.

Dari Keuntungan yang tidak begitu besar itu seolah tidak sebanding dengan risiko yang bisa terjadi yakni adanya uang palsu. Adanya jasa penukaran uang baru kadang dimanfaatkan oleh oknum untuk mengedarkan uang palsu.

Pada kesempatan itu, Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran uang palsu, Kasat Sabhara Polresta Mojokerto, AKP Rusli bersama anggotanya turut melakukan pengecekan terhadap para pelaku jasa penukaran uang palsu. Hasilnya tidak ditemukan uang palsu.

Selain itu, Pihaknya mengimbau kepada pelaku jasa penukar uang baru agar lebih berhati-hati terhadap aksi penjambretan.

“Siapa tahu dia menawarkan, tidak tahunya ada pelaku penjambretan, langsung diambil uangnya. Itu kan bagian dari kriminalitas,”  terang Rusli.

Ia menambahkan, kondisi arus lalulintas di sekitar jalan tersebut masih cukup lancar. Tidak ada gangguan meskipun banyak orang jasa penukaran uang baru berjejer.

“Kondisi dan aman, ini adalah kegiatan satu tahun sekali lah, lumrah seperti ini,” imbuhnya.