JEMBER, FaktualNews.co-Sebagai upaya penguatan ekonomi untuk pemberdayaan umat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember memiliki program pelatihan kerja, untuk mewujudkan kemandirian. Upaya pelatihan kerja itu nantinya, diyakini bisa menyentuh masyarakat bawah.
Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jember Ihwan Huda Al Mujib, upaya pelatihan kerja itu nantinya dengan menghadirkan MUI secara langsung ke masyarakat. Melalui program-programnya, tidak hanya lewat penyampaian fatwa saja.
Untuk pelatihan kerja itu akan digelar pasca-lebaran ini, dan juga nantinya masih ada program-program lain untuk kemaslahatan umat secara langsung.
“MUI Jember bekerjasama dengan balai latihan kerja yang langsung di bawah Kemenaker. Bulan Juni sampai Agustus, kami akan melaksanakan pelatihan kerja di tiga bidang. Yakni pelatihan (budidaya) kopi, las dan menjahit selama satu bulan full dan gratis untuk masyarakat,” ujar Ihwan saat pelepasan pemberian 200 paket bantuan kepada dhuafa di sebuah toko pecah belah, Jember, Sabtu (8/5/2021).
Rencananya pelatihan kerja untuk umat ini akan ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas Al Fatah dikecamatan Panti, BLK An Nuriyah dan BLK As Suniah di Kecamatan Kencong.
“Pesertanya dibatasi 16 orang satu paket (bidang keterampilan) selama satu bulan. Insya Allah ada dua paket jadi dua bulan,” ujarnya
Untuk pematerinya kata Ihwan, didatangkan langsung oleh Kementerian Tenaga Kerja. Selain itu ada juga program pemberdayaan umat lainnya, yakni membantu akses sertifikasi halal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“UMKM ini kan harus naik kelas. Legalitas dan sertifikasi harus diraih. Selama ini banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan sertifikasi halal. Maka dari itu MUI kabupaten Jember akan bersinergi dengan MUI wilayah untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan sertifikasi halal,” pungkasnya.
Hadir diacara yang sama, Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi program-program kerja yang akan dilakukan MUI Jember. Meskipun baru dilantik beberapa waktu lalu, dan belum melakukan rapat kerja. Namun Hendy memberikan apresiasi bagi MUI Jember.
Menurutnya, perekonomian bisa tumbuh dengan konsep ‘Terima Kasih’. Bahasa terima kasih kata bupati harus di implementasikan kepada semua kehidupan dan kepada semua orang.
“Terima, kasih. Kalau terima saja, tidak bisa. Berhenti. Ilmu profesor pun mati kalau tidak menghayati arti terima kasih. Mau dibuat apa ilmunya, mau dipakai apa. Ilmu itu harus diamalkan,” ujar Hendy Siswanto.
Ke depan, kata Bupati, Pemkab Jember akan terus mendukung program-program MUI Kabupaten Jember dan akan menjadikannya mitra dalam pembinaan dan pemberdayaan umat di wilayahnya.