FaktualNews.co

Vaksinasi Massal di Grand City Langgar Prokes, Pemkot Surabaya Meminta BUMN Mengevaluasi

Peristiwa     Dibaca : 677 kali Penulis:
Vaksinasi Massal di Grand City Langgar Prokes, Pemkot Surabaya Meminta BUMN Mengevaluasi
FaktualNews.co/risky prama
Vaksinasi massal di Grand City Surabaya

SURABAYA, FaktualNews.co-Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya meminta vaksinasi massal yang digelar Kementerian BUMN di Grand City Surabaya dievaluasi secara menyeluruh.

Sebab, vaksinasi massal di Grand City itu dinilai sudah melanggar protokol kesehatan (prokes) karena terjadi kerumunan massa, dan sudah berkali-kali diingatkan oleh Satgas Covid-19 Surabaya, namun tidak ada upaya memperbaikinya.

Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya sekaligus Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, vaksinasi massal di Grand City itu tetap berjalan seperti biasa.

Namun, kali ini yang lebih diprioritaskan warga lanjut usia (lansia) yang merupakan warga Surabaya.

“Sedangkan yang dari luar Surabaya, sementara ini mungkin bisa dilakukan pengaturan ulang atau penjadwalan ulang melalui daerahnya masing-masing,” jelas Irvan Widyanto, Sabtu (8/5/2021).

Irvan meminta mereka untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dulu. Ini harus dilakukan karena Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah berkali-kali memperingatkan kepada mereka terkait pelanggaran prokes, tapi tidak ada upaya memperbaiki.

“Bukan kami mengatakan panitia tidak mampu melaksanakan vaksinasi. Tetapi yang disoroti adalah kemampuan pihak penyelenggara dalam mengendalikan pelaksanaan kegiatan tersebut agar tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tambah Irvan.

Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini juga memastikan bahwa tadi pagi ia bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan satgas lainnya sudah meninjau langsung kondisi vaksinasi massal di Grand City Surabaya.

Pada saat itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga meminta untuk melakukan evaluasi terlebih dahulu.

“Bahkan, Pak Wali juga menyampaikan presiden itu memerintahkan tidak boleh mudik dan otomatis filosofinya tidak boleh mengumpulkan orang atau tidak boleh ada kerumunan,” tegas dia.

Kalau nantinya sudah ada evaluasi dari pihak penyelenggara, lalu sudah disimulasikan ternyata berjalan dengan baik, maka Irvan memastikan akan melaporkan kepada Wali Kota Eri.

“Jika evaluasi sudah berjalan dan panitia sudah berkomitmen, lalu setelah kita laporkan kepada Pak Wali ternyata beliau menyepakati, ya silakan jalan lagi nanti,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah