FaktualNews.co

Peternak Resah, 7 Sapi di Tulungagung Mati Misterius, Saat Dibedah Ada Benda Ini di Perutnya

Peristiwa     Dibaca : 708 kali Penulis:
Peternak Resah, 7 Sapi di Tulungagung Mati Misterius, Saat Dibedah Ada Benda Ini di Perutnya
FaktualNews.co/latif syaipudin
Sapi milik salah satu warga yang sakit.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Warga Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo diresahkan dengan isu serangan ilmu hitam terhadap hewan ternaknya. Ini setelah dalam sebulan terakhir terdapat 8 ekor hewan ternak mati secara tidak wajar.

Sedikitnya terdapat 7 ekor sapi dan 1 kambing mati secara tidak wajar. Sebab, setelah dibedah bagian perutnya, ditemukan benda-benda tak masuk akal. Mulai dari kawat, pasir, besi, hingga kemenyan di dalam perut hewan yang mati itu.

Dwi Efendi, warga Desa Sidomulyo yang sapinya mengalami kematian menerangkan, saat ini juga ada salah satu sapinya sakit.

“Satu yang mati dulu sebelum lebaran. Jarak awal sakit sekitar 3 hari lalu mati, ada juga milik warga lain yang sakit pukul 6 sore, mati sekitar jam 9 malam,” terangnya, Selasa (18/5/2021).

Warga pun menduga kematian tidak wajar tersebut, karena serangan ilmu hitam. Karena dari hasil pembedahan pada perut hewan yang mati mendadak ditemukan benda-benda tak lazim.

“Kalau dari mantri hewan mengatakan sakit karena ada peralihan musim. Tapi memang aneh, dari hasil temuan warga semacam itu, ada kawat menyerupai akar, benda-benda semacam besi,” terangnya.

Kepala Desa Sidomulyo Mulyono Susanto mengatakan, awal adanya kabar isu ‘jengges’ atau serangan ilmu hitam pada hewan ternak, bermula setelah viralnya pembedahan pada satu hewan ternak yang mati tidak wajar.

“Iya benar, video itu. Memang tidak rasional dan ilmiah, isi lambung ada benda-benda logam, kawat, yang terbaru ada juga kemenyan,” terangnya, Selasa (18/5/2021).

Awalnya, ketika ada satu dua ekor sapi yang mati dibiarkan saja. Namun setelah beberapa ekor sapi mati, warga curiga dan membedah perut hewan yang mati. Setelah dibedah, sambung Mulyono, memang ada temuan semacam itu.

“Kalau penyebab pastinya kita tidak berani menyimpulkan, yang jelas seperti itu, dan kita juga berupaya menyelesaikan masalah ini bukan sekedar dengan ilmu ilmiah tapi juga dengan ilmu-ilmu non-rasional,” jelasnya.

Pasca-temuan tersebut, dia berharap warga desanya agar tetap menjaga situasi kondusif. Dan mencari jalan keluar persoalan ini dengan bijak.

Mulyono menambahkan, terdapat 4 opsi spekulasi jawaban atas persoalan tersebut. Mulai dari hewan ternak mati karena serangan ilmu hitam, ataupun karena penyakit.

“Pertama karena ilmu hitam, bisa jadi ada orang yang tidak mengamalkan ilmunya atau memang sengaja melakukannya, atau ada orang iseng yang sengaja mencari untung atas kematian hewan ternak, keracunan pada pakan hewan atau memang karena sakit,” pungkasnya.

Apapun persoalan yang terjadi, pihaknya menyatakan kematian-kematian tersebut tidak wajar. Meskipun biasanya selama satu tahun terjadi kasus kematian hewan ternak sebanyak 1 hingga 2 kasus saja.

“Kalau mati pasti ada kasus, setiap tahunnya pasti ada. Tapi kalau ini ya belum tahu ya. Kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2015 lalu, tapi waktu itu sapi-sapi mati diserang antraks,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah