JEMBER, FaktualNews.co-Gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo di Kabupaten Blitar, menyebabkan atap plafon ruangan aula Kantor Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang ambruk, Jumat (21/5/2021) malam.
Plafon yang ambruk itu langsung menimpa meja dan kursi yang ada di bawahnya.
Beruntung saat kejadian tidak ada kegiatan, sehingga tidak ada korban. Namun pantauan wartawan di lokasi kejadian, kondisi ruangan porak-poranda dan meja ataupun kursi di dalam ruangan tampak berserakan.
Menurut Bhabinkambtibmas Desa Sarimulyo Aipda Nanang mengatakan, ambruknya atap plafon itu diakibatkan oleh guncangan gempa yang terjadi sekitar pukul 19.09 WIB tadi.
“Karena guncangannya besar, jadi atap internit atau plafon berukuran kurang lebih 10 meter persegi itu ambruk. Kondisi ruangan sekarang berantakan, dan ini akan dibersihkan dibantu warga,” kata Nanang saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Nanang mengatakan, menurut keterangan warga saat terjadinya gempa. Dari arah Kantor Desa bunyi suara keras benda jatuh.
“Kemudian dicek, ternyata atap plafon ini ambruk. Sehingga warga melapor kepada perangkat desa, dan di teruskan kepada kami. Alhamdulillah aman dan tidak ada korban,” katanya.
Terkait kerugian atas ambruknya atap plafon itu, ditaksir kurang lebih Rp 10 juta. “Nanti kami akan koordinasi dengan pihak desa untuk perbaikannya,” ucap Nanang.
Sementara itu Kepala Desa Sarimulyo Mashudi pasca kejadian ini masih belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali ponselnya dihubungi belum ada jawaban.
Terpisah menurut warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong Mat Sabari, terkait kejadian gempa yang terjadi, diakuinya warga setempat panik. Karena guncangan gempa dirasakan cukup kuat.
“Bahkan tadi bersama warga lainnya sekitar jam 9 malam tadi kita melihat kondisi laut. Alhamdulillah aman,” katanya.
Namun diakui olehnya, kata pria yang juga berprofesi sebagai nelayan ini, sempat diketahui adanya kenaikan ombak di Laut Selatan Pantai Paseban.
“Kira-kira berapa meter saya tidak jelas. Mungkin 3 meteran. Tapi tidak lama, dan aman,” ujarnya.