FaktualNews.co

Gerhana Bulan, Warga di Jombang Ini Gelar Tradisi Liwetan, Minta Bumil Selamat

Sosial Budaya     Dibaca : 994 kali Penulis:
Gerhana Bulan, Warga di Jombang Ini Gelar Tradisi Liwetan, Minta Bumil Selamat
FaktualNews.co/muji lestari
Tradisi liwetan, bancakan mendoakan orang hamil di Desa Mojokrapak.

JOMBANG, FaktualNews.co-Gerhana bulan total yang terjadi sebagian besar negara juga dirasakan di hampir seluruh wailayah Indonesia, tak terkecuali di Pulau Jawa.

Atas fenomena langka ini, sebagian masyarakat yang masih memegang tradisi, menggelar bancakan. Utamanya bagi mereka yang memiliki keluarga perempuan yang sedang hamil atau ibu hamil (bumil).

Salah satunya dilakukan oleh keluarga Kepala Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang, Warsubi. Keluarga pengusaha olahan daging ayam ini menggelar liwetan di Masjid As-Sami’ desa setempat.

Liwetan ini dilakukan untuk mengirim doa untuk keselamatan putrinya, Okta Dela yang saat ini tengah mengandung anak pertamanya. Harapannya, janin yang sedang dikandung itu selamat hingga sang jabang bayi lahir ke dunia.

Tradisi liwetan inipun semakin semarak, sebab ada puluhan warga yang datang dalam bancakan itu. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, setiap warga yang datang diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan terlebih dahulu.

Sebelum liwetan, terlebih dulu mereka melaksanakan ibadah salat maghrib dan dilanjutkan dengan salat gerhana terlebih dulu.

“Ini sebagai rasa syukur kehamilan calon cucu pertama kali, sehinga kami menggelar bancaaan, harapan cucu pertama ini lahir selamat,” ujar Warsubi, Rabu (26/5/2021) malam.

Berdasarkan pantauan, beberapa menu masakan khas liwetan ini dilengkapi dengan bumbu urap-urap, sayur keluwih dan tahu tempe momoh lengkap dengan lauk daging ayam dan telur.

Warga yang hadirpum nampak menikmati bancakan ini. Usai didoakan, mereka kemudian menyantap hidangan liwetan yang sudah ditata diatas lembaran daun pisang itu secara berjajar.

Warga berharap, adanya gerhana bulan ini membawa dampak positif terhadap wabah pandemi covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun lebih ini.

“Kami memanjatkan doa juga agar wabah covid-19 segera sirna dari bumi pertiwi,” pungkasnya.

Seperti diketahui gerhana bulan di Indonesia terjadi dari arah timur-tenggara (hingga tenggara untuk Indonesia bagian timur). Warga bisa menyaksikannya sekalipun tanpa bantuan alat optik.

Adapun puncak gerhana Bulan total ini terjadi pukul 18.13.30 WIB/19.13.30 Wita/20.13.20 WIT.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah