JEMBER, FaktualNews.co – Sebanyak 9 pesawat bermotor dan 10 pesawat paramotor mendarat di Bandara Notohadinegoro, di Kabupaten Jember, Sabtu (29/5/2021).
Kedatangan pesawat jenis latih dan olahraga tersebut dalam rangkai ikut meramaikan perayaan peringatan Hari Pancasila 1 Juni mendatang.
Rencananya di peringatan Hari Pancasila ke 76 itu, pesawat-pesawat tersebut akan melakukan akrobatik udara di langit Kabupaten Jember hari Minggu (30/5/2021) besok.
Selain partisipasi perayaan, pertunjukan udara yang akan dilakukan para pilot yang tergabung dalam Tim Garuda Terbang tersebut sekaligus untuk mengenalkan potensi dari olahraga kedirgantaraan di Kabupaten Jember.
“Untuk pesawat yang datang adalah Jenis pesawat olahraga atau pesawat latih dan banyak lagi. Ada juga pesawat (tipe) Cesna, Jabiru, Tegnam, dan macam-macam. Mesinnya 1500 cc. Pesawat-pesawat jenis ini bisa dimiliki secara pribadi,” kata Kepala Pusat Potensi Kedirgantaraan, Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto, Sabtu (29/5/2021).
Selain menyuguhkan tontonan tentang akrobatik pesawat, para penghobi atau pecinta olahraga yang juga tergabung dalam Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) itu, juga akan mengenalkan potensi menarik dari Bandara Notogadinegoro lewat tontonan akrobatik pesawat.
“Tentunya untuk menarik minat dan mengenalkan dunia kedirgantaraan di Jember. Dengan harapan, Bandara Notohadinegoro sendiri bisa hidup kembali, dan bisa menjadi pusat kedirgantaraan di Jember dan Jawa Timur,” katanya.
Lanjut Fajar, wilayah Kabupaten Jember dengan topografinya yang diapit oleh dua gunung dan hamparan laut di wilayah selatan merupakan potensi yang menarik.
“Sehingga butuh kerja keras, untuk meningkatkan potensinya. Ditambah Jember harus punya lokasi-lokasi menarik untuk dikunjungi. Jika hal ini sudah dilakukan, potensi bandara udara dapat meningkat,” katanya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Fajar, instruktur penerbang Mayor Prasetya Sudi Wicaksono mengatakan, Jember memiliki potensi wilayah yang layak dikunjungi terutama bagi atlet-atlet kedirgantaraan.
“Potensi bandara di Jember ini besar. Untuk menggunakan alat transportasi udara atau airlines itu bukan suatu hal kebutuhan bagi orang kaya saja, kini jadi transportasi umum yang mudah dijangkau,” katanya.
Menurut pria yang juga Pilot Anggota Tim Garuda Terbang itu, untuk topografi di Jember sama dengan Yogyakarta.
“Sama seperti di sana (Yogya), Bisa digunakan untuk olahraga paralayang, paramotor, ataupun gantole. Coba lihat di instagram banyak di Yogya. Kenapa tidak dengan Jember, padahal bisa menjadi suatu tantangan untuk mengeksplor kedirgantaraan di Jember,” katanya.
“Kondisi alamnya strategis melalui malang, Dampit, lumajang, dan Jember. Meskipun ada bukit-bukit tapi bisa dieksplor untuk jadi kota pariwisata yang baik. Soal angin tidak jadi masalah. Bahkan angin itu ibaratnya temen bagi kita apalagi bagi pecinta dirgantara. Kita mau berlawanan, atau cepat terbang, dan angin dari belakang kencang tidak jadi masalah, karena membantu kita terbang,” ungkapnya
“Banyuwangi, Surabaya flat (belum ada hal yang berciri khas), tapi bandaranya bisa maju mengapa di Jember tidak,” imbuhnya.