SITUBONDO, FaktualNews.co-Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022, khusus untuk jenjang pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Situbondo, sudah ditutup Minggu (30/05) lalu.
Namun, dari seluruh SMA/SMK Negeri di Kabupaten Situbondo, mayoritas tidak memenuhi pagu.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinis Jatim Wilayah Bondowoso- Situbondo, Sugiyono Eksantoso mengatakan, untuk jenjang SMA, hanya dua lembaga yang memenuhi pagu. Yaitu SMAN 1 Situbondo dan SMAN 2 Situbondo.
“Sedangkan khusus SMK di Kabupaten Situbondo, baru SMKN 1 Panji,” ujar Sugiyono Eksantoso, Senin (31/5/2021).
Menurutnya, untuk sekolah-sekolah lain belum ada yang terpenuhi. Bahkan, ada yang kekurangan pagu hingga ratusan siswa. “Seperti beberapa SMAN di Kecamatan Panarukan dan Kapongan,” katanya.
Sugiyono menegaskan, dirinya tidak mengetahui penyebabnya. Akan tetapi ada beberapa kemungkinan jadi pemicu lembaga pendidikan negeri tersebut kurang diminati.
Di antaranya, bisa saja karena selama ini masa pembelajaran secara daring terlalu lama diterapkan. “Sehingga ada kekhawatiran orang tua, anaknya tidak diberikan pelajaran,”bebernya.
Dengan alasan itulah, orang tua memilih menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. Harus diakui, terang Sugiyono, pembelajaran di pesantren tetap dilaksanakan tatap muka. “Pembelajaran utuh. Atau ada faktor lain, ini yang tidak kami ketahui,” katanya.
Wakil Kepala SMAN 1 Situbondo Bidang Kesiswaan, Pipit Luthfi membenarkan di sekolah tempatnya mengajar, pagu sudah terpenuhi. Dia menerangkan, pagu SMAN 1 Situbondo sebanyak 340 siswa.
“Saat ini sudah terpenuhi, baik dari jalur afirmasi, nilai akademik, dan zonasi,” katanya.
Siswa yang diterima dari jalur afirmasi dan nilai akademik masing-masing 25 persen dari pagu. Sedangkan zonasi 50 persen. “Sejak dibuka sampai PPDB ditutup, tidak ada masalah. Seperti pada zonasi, otomatis yang diterima siswa terdekat dengan sekolah,” pungkasnya.