Disuntik AstraZeneca Dosis Kedua, Bupati Jombang: Vaksin Ini untuk Tingkatkan Imunitas
JOMBANG, FaktualNews.co– Bupati Jombang Mundjidah Wahab menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua, Selasa (8/6/2021).
Vaksinasi jenis AstraZeneca tersebut berlangsung di Pendapa Pemkab Jombang dan dilakukan secara serentak di beberapa tempat yang dikemas dalam acara bertajuk ‘Gebyar Vaksinasi Lansia’ dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-25 Tahun 2021.
Bupati Mundjidah sendiri sebelumnya telah menjalani vaksin dosis pertama Senin 22 Maret 2021 lalu. Saat itu vaksinasi ditinjau langsung Presiden Joko Widodo. Selain bupati, juga terdapat 230 tokoh agama/tokoh masyarakat yang mengikuti vaksinasi itu.
“Hari ini saya juga ikut vaksinasi dosis kedua. Vaksin ini aman dan halal. Bertujuan untuk meningkatkan imunitas, dan juga merupakan program pemerintah untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Jadi tidak ada ruginya kalau kita divaksin, tidak terasa apa-apa,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Bupati Jombang juga meminta agar Dinas Kesehatan terus melakukan edukasi yaitu dengan kunjungan ke rumah-rumah serta mendekatkan pos vaksinasi lansia di desa, bahkan hingga tingkat RT dan RW. Sehingga para lansia tidak perlu pergi jauh ke faskes (fasilitas kesehatan).
Pemerintah Kabupaten Jombang, kata Mundjidah, terus melakukan langkah-langkah aktif untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Selain vaksinasi massal, langkah lain yang dilakukan adalah melakukan perpanjangan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berskala Mikro, yakni mulai 1 sampai 14 Juni 2021.
Menurut Mundjidah, PPKM sangat efektif untuk menekan penyebaran Covid-19. Hal itu terbukti setelah liburan lebaran, tidak ada peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Kota Santri. “Namun demikian, kita harus tetap waspada. Protokol kesehatan tidak boleh kendor,” katanya.
Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Jombang drg Subandriyah mengatakan bahwa pada PPKM skala Mikro periode kedua, penurun penderita Covid di Jombang sangat signifikan. Sampai kemarin, jumlah pasien Covid-19 aktif tinggal 19 orang.
“Rinciannya, yang menjalani perawatan di RSUD Jombang sebanyak 12 orang. Kemudian RS Pelengkap dan RSNU Jombang, masing-masing satu pasien. Lalu pasien melakukan isolasi mandiri sebanyak tiga orang dan di RS lain dua orang,” bebernya
“Mudah-mudahan angkanya terus menurun,” pungkasnya.