LAMONGAN, FaktualNews.co-Klaster hajatan di mana ratusan warga Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan positif Covid-19 dan 18 orang meninggal akibat Covid-19, mendapat perhatian khusus pucuk pimpinan TNI, Polri, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito turun ke Lamongan dan memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan Covid-19 di Alun-alun Kabupaten Lamongan. Kamis (10/06/2021) sore.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kedatangannya di Lamongan ingin mengetahui langsung pola penanganan Klater hajatan di Desa Sidodowo.
“Tadi disampaikan telah dilaksanakan manajemen penanganan klaster tersebut dengan melakukan pengawasan dan pengetatan dengan memberlakukan PPKM Mikro. Kemudian masyarakat yang terdampak dipahamkan dengan melaksanakan isolasi mandiri, kemudian yang bergejala diisolasi di rumah sakit rujukan,” Kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri menambahkan, saat ini penanganan covid mulai terkelola. “Saya mendapat laporan yang dirawat sudah mulai sembuh. Walau di awal sempat ada yang meninggal,” jelas Kapolri.
Dia berharap, mudah-mudahan seluruh masyrakat di Lamongan menjaga kepatuhan dalam melaksanakan 3M.
“Masker khususnya, karena itu penting untuk mencegah penyebaran. Penggunaan masker harus tetap terus disosialisasikan karena sudah mulai terlihat kejenuhan,” ujar kapolri.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, kedatangannya ke Lamongan untuk melihat secara langsung perkembangan klaster desa Sidodowo.
“Ternyata sudah dilaksanakan tindakan mitigasi sesuai dengan prosedur yang ada dan saat ini desa tersebut dilaksanakan isolasi dan pembatasan. Karena itu diperlukan dukungan logistik beserta obat-obatan sehingga dalam waktu dekat klaster di Desa Sidodowo bisa teratasi,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima menambahkan, termasuk kasus positif yang ada Lamongan, satgas juga telah melakukan tindakan yang tepat dan terukur.
“Harapan ke depannya kasus Covid-19 bisa ditekan dan apa yang dilakukan TNI, Polri, Bupati dan forkopimda dalam tiga pilar sudah dilakukan dengan baik untuk mengendalikan kasus covid,” ungkap Panglima TNI.
Kemudian, sambung Panglima TNI, monitor dan evaluasi agar terus dilakukan, dengan meningkatkan fungsi dari posko PPKM. Sehingga satgas, dalam hal ini kepala daerah, kesehatan, TNI dan Polri bisa memonitor angka positif covid, termasuk angka kesembuhan dan kematian.
“Tentunya juga memperhatikan jumlah tempat tidur pasien, tenaga kesehatan, dan tempat isolasi,” jelasnya.
Panglima TNI juga mengingatkan kepada Bupati, Dandim dan Kapolres agar tetap mengingatkan warga menerapkan prokes. Dan kepada seluruh warga untuk tetap menggunakan masker.
“Perbanyak tracing, sehingga kita memiliki deteksi dini apabila ada ancaman yang datang baik dari luar atau memang dari dalam,” Pesan Markesal Hadi Tjahjanto.
Khusus kepada Bupati Lamongan, Panglima TNI menyampaikan agar terus melaksanakan vaksinasi yang dilaksanakan secara nasional agar tercapainya herd imunity di Kabupaten Lamongan.
“Pelaksanaan vaksinasi massal bisa dipercepat, agar di Lamongan pun upaya untuk membentuk kekebalan imunitas bisa segera terwujud,” Pungkas Hadi Tjahjanto.
Dalam penanganan Covid-19 orang nomor 1 di TNI dan Polri meminta kepada jajarannya untuk terus memberikan dukungan terhadap tenaga kesehatan dan satgas dalam memperlakukan pengetatan.
Termasuk mendirstribusikan bantuan sosial dan obat-obatan. Sehingga Corona segera bisa berlalu, dan jika angka klaster sudah turun maka pengetatan akan dikurangi.
Apel Satgas penanganan Covid yang dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dan 100 Prajurit TNI dari Kodim 0812 Lamongan, Polres Lamongan 100 anggota, 25 Personel Satpol PP, 25 Personel Dishub, 25 Tenaga Kesehatan dan 25 personel BPBD.
Usai apel. dilaksanakan vaksinasi di depan Pendopo Lokatantra dengan 2.000 sasaran yang terdiri dari 1.500 pendidik dan 500 tenaga kesehatan.