Terkait Klaster Hajatan, Ini yang Dilakukan Satgas Covid-19 Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co-Klaster hajatan dengan ratusan warga Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan positif dan 18 orang meninggal akibat Covid-19, coba ditangani secara cepat oleh Satgas Covid-19 Lamongan yang diketuai Yuhronur Efendi.
Menurut Yuhronur, untuk penanganan Covid-19 di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, sebanyak 204 orang suspek sudah ditangani secara cepat dan tepat.
“Upaya yang dilakukan adalah lockdown secara penuh, pendistribusian bahan makanan, dilakukan pemeriksaan kesehatan yang didampingi TNI-Polri,” kata Yuhronur usai kunjungan Panglima TNI dan Kapolri, Kamis (10/6/2021).
Menurut Yuhronur yang juga Bupati Lamongan ini, Satgas Covid-19 Lamongan masih terus melakukan pengetatan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang. “PMI yang datang kita tampung atau isolasi di Rusunawa dan Rumah Sakit,” ujar Yuhronur.
Sebagai langkah Satgas Covid Lamongan ke depan, akan dibentuk Satgas Desa. “Satgas ditingkatan desa, yang nantinya memiliki kewenangan pembubaran kegiatan yang dipandang perlu, serta meningkatkan PPKM Mikro,” terang Yuhronur.
Yuhronur Efendi menyatakan situasi Covid di Lamongan termasuk dalam Zona Kuning.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19, Kabupaten Lamongan tidak hanya menerapkan 3M tapi 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi).
“Salah satu upaya yang dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Lamongan, terus mensosialisasikan prokes 5M, operasi yustisi secara masif bersama toga, tomas,” kata Yuhronur.
Lebih jelasnya, Yuhronur merinci, untuk kesehatan sendiri telah siap ketersediaan rumah sakit khusus pasien Covid-19. “Kami sudah siap, ada 702 tempat tidur dan Vaksinasi sudah terlaksana sudah 72 persen.” Jelas Yuhronur.
Data kasus Covid-19 yang menyerang Kabupaten Lamongan saat ini dan sudah mendapat penanganan, sebanyak 131 orang positif atau suspek, baik yang menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah dan swasta. “Ada 131 pasien suspek menjalani perawatan di Rumah sakit dan Yonzipur 5/ABW,” ujarnya.