MOJOKERTO, FaktualNews.co – Penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, disinyalir ada dugaan konspirasi dari para tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK).
Sejumlah pendamping sosial BPNT belakangan ini diketahui menjadi pemasok komoditas telur di e-Warong.
Dugaan tersebut mencuat setelah diadakannya pertemuan khusus TKSK se-kabupaten Jombang di Villa Wildan, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada hari Jumat, 11 Juni 2021.
“Ada pertemuan khusus TKSK se-kabupaten Jombang. Bahkan yang menggagas adalah mantan Kadinsos,” kata sumber terpercaya yang enggan di sebutkan namanya, kepada FaktualNews.co (Kelompok Faktual Media).
Sementara koordinator TKSK Kabupaten Jombang, Heri Setiawan membenarkan adanya pertemuan tersebut dengan menyewa dua villa Wildan,1 dan 3. Namun ia membantah jika pertemuan itu membahas terkait dengan pekerjaan.
Dikatakannya, pertemuan hanya sekedar ingin refresing bersama anggota TKSK beserta keluarganya. Dari 21 orang anggota TKSK Se-kabupaten Jombang, yang hadir 18 orang.
“Tidak ada yang perlu dibahas, niatnya refreshing gitu aja kok, ingin kumpul bersama sesama TKSK. Rekreasi sekeluarganya dan anak istrinya sendiri-sendiri. Kita ingin menjalin keakraban dengan keluarganya, tidak ada masalah apa-apa,” katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (12/06/2021).
Selain itu, Heri juga membantah adanya campur tangan dari mantan Kadinsos yang disinyalir turut menggagas pertemuan tersebut.
“Dia (Mantan Kadinsos) kan sudah tidak ada di Dinas, walaupun dia yang membangun TKSK Jombang,” kata dia.
Lanjut Heri, ia memastikan tidak ada perbincangan khusus terkait dengan sumplier komoditas BPNT. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan beberapa anggota TKSK disela-sela waktu terdapat perbincangan persiapa penyaluran BPNT.
“Beberepa temen mungkin ngomong agenda dan mengatur persiapan penyaluran, itu kan biasa dan lumrah. Tapi itu bukan agenda yang utama, agenda ya rekreasi. Tidak ada pembicaraan khusus, sudah biasa memang teman-teman rutinan seperti itu,” ungkapnya.
Terkait dugaan oknum TKSK Kabupaten Jombang mengambil peran akan menguasai suplai telur dan beras BPNT, Heri pun menepisnya.
“Kalau tanya saya ya saya jawab tidak ada. Perlu diketahui, Buktikan sendiri saja. TKSK Itu tidak semua pendamping bansos. Orang-orang banyak yang rancuh terkait itu,” Tandas Heri.
Heri menambahkan, untuk mengadakan pertemuan tersebut ia mengaku iuaran dengan para anggota untuk membayar sewa villa.
“Anggarannya pun urunan (iuaran), bukan anggaran negara yang kita gunakan. Karena ini murni liburan dengan keluarga. Tidak ada orang lain di luar TKSK dan keluarganya,” imbuhnya.
Sementara, pemilik Villa Wildan membenarkan jika villa nomor 1 dan 4 disewa atas nama Heri pada hari Jumat (11/06/2021) kemarin.
“Benar ada yang pesan atas nama heri. Dia memesan kepada ibu saya,” ungkapnya.
Namun, ia mengaku tidak tahu dipergunakan untuk acara apa, yang jelas di villa tersebut terdapat sebuah pertemuan.