SITUBONDO,FaktualNews.co-Jalan Argopuro sampai Jalan Diponegoro Situbondo akan ditutup total, baik untuk kendaraan besar maupun angkutan umum dari arah timur. Ini dilakukan menyusul adanya perbaikan jembatan di Jalan Diponegoro, Situbondo.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Situbondo, Tulus Prijatmadji mengatakan, dengan adanya pekerjaan fisik tersebut, kendaraan besar dan angkutan umum ke arah barat akan melewati Jalan Basuki Rahmat dan Ahmad Yani.
“Sesuai rencananya akan dilakukan pada Kamis (17/06) mendatang, kemungkinan sudah ditutup,” kata Tulus, Minggu (13/6/2021).
Menurutnya jika Hari Kamis masih buka, kemungkinan mulai tutup antara Jumat atau Sabtu. Yang pasti, pekan ini sudah ada persiapan-persiapan untuk kepentingan itu. Seperti droping material. “Kalau sudah siap semuanya, langsung ditutup total,” tambah Tulus.
Jik ada kendaraan melintas dari timur di Jalan Pemuda, maka langsung belok kanan melewati Jalan Irian Jaya.
Tidak bisa ke barat melalui Jalan Diponegoro karena di titik itu dilaksanakan pekerjaan perbaikan jembatan. “Nggak bisa melintas depan BCA karena banyak material,” imbuhnya.
Tulus menegaskan, dengan ditutupnya akses jalan provinsi tersebut, diprediksi akan terjadi kepadatan kendaraan di Jalan Basuki Rahmat sampai perempatan alun-alun.
Sebab, di samping dilewati kendaraan besar, di sepanjang jalan tersebut ada beberapa pertokoan besar yang ramai pengunjung.
“Truk besar dari perempatan SMEA (Jalan Basuki Rahmat) tidak lewat Jalan Argopuro, tapi langsung ke barat. Sampai alun-alun belok kanan lewat Jalan Wijaya Kusuma,”bebernya.
Lebih jauh Tulus mengatakan, atas nama pemerintah daerah, Tulus meminta maaf atas penutupan jalan tersebut. Menurutnya, perbaikan jembatan harus dilakukan karena kondisi jembatan yang sudah retak.
“Kalau tidak diperbaiki berpotensi menyebabkan kerugian lebih besar. Misalnya jembatan ambrol,” katanya.
Tulus mengatakan, pihaknya berharap kepada masyarakat dan pengguna jalan agar memakluminya. Perbaikan jembatan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar lima bulan ke depan.
“Jadi, tidak menggunakan sistem buka-tutup, karena ada alternatif jalan lain,” pungkasnya.