Tersangka premanisme Khoirul Basori memberikan keterangan saat konfres pers di Mako Polres Mojokerto , Senin (14/06/2021).
MOJOKERTO, Faktualnews.co-Penghasilan para pelaku aksi premanisme dengan modus memalak sopir truk perusahan di Kawasan Ngoro Industri Persada (NIP), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, ternyata cukup besar. Bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
“Per hari yang bersangkutan bisa menghasilkan Rp 700 ribu, maka satu bulan mereka bisa menghasilkan sekitar Rp 41 juta,” kata Kapolres Mojokerto, Donny Alexander saat konferensi pers penangkapan preman di Mako Polres Mojokerto, Senin (16/06/2021).
Namun, kata Donny, pelaku bernama Khoirul Basori, warga Dusun Sukorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, mengaku hanya menghasilkan Rp 12 juta per bulan.
“Aksi premananisme yang dilakukan pelaku ini telah berjalan 8 tahun. Nah ini masih dalam proses pengembangan, karena saya yakin ini tidak kerja sendiri. Ini akan kita kembangkan dan akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” jelasnya.
Pelaku Khoirul Basori mengaku awalnya ada kesepakatan Karang Taruna desa setempat dengan pihak yang memiliki barang (perusahaan) terkait penarikan uang, menggunakan kuitansi yang berstempel Karang Taruna. “Saya ditugaskan dari Karang Taruna,” akunya.
Ditanya soal kuitansi yang terdapat angka pembayaran Rp 200 ribu, ia menjelaskan kuitansi itu untuk pembayaran ke Karang Taruna.
“Rp 200 ribu ke Karang Taruna, sedangkan selebihnya ke kantong sendiri,” ungkap Khoirul.
Pelaku diketahui meminta uang parkir pada sejumlah sopir saat mereka antre bongkar muatan di dalam wilayah NIP Ngoro pada Jumat (11/6/2021) lalu, sekitar pukul 19.00 WIB.
Penangkapan terhadap pelaku dilakukan setelah adanya aduan keresahan para sopir truk di kawasan NIP Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto tepatnya di PT Indoworld.
Dalam menjalankan aksinya pelaku meminta uang ke pada sejumlah sopir truk dengan modus karcis parkir senilai Rp 10 ribu.
Dari pelaku, polisi menyita barang bukti uang Rp.680 ribu hasil pungli serta 13 bendel karcis.
