FaktualNews.co

Oknum Dokter di Jombang dan Istri Keduanya Dilaporkan Polisi, Dituduh Keroyok Istri Ketiga

Peristiwa     Dibaca : 1179 kali Penulis:
Oknum Dokter di Jombang dan Istri Keduanya Dilaporkan Polisi, Dituduh Keroyok Istri Ketiga
FaktualNews.co/muji lestari
Ninik Pratiwi, saat menunjukkan lengan kirinya yang lebam akibat dugaan pengeroyokan

JOMBANG, FaktualNews.co-Seorang oknum dokter spesialis anestesi di Jombang, dr Husnu Raji’in Sp An (57), dilaporkan ke polisi oleh istri ketiganya, Ninik Pratiwi (41), warga Perumahan Graha Yasmin, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan. Pasalnya, dr Husnu dituduh melakukan penganiayaan terhadap pelapor.

Selain dr Husnu, juga ikut dilaporkan adalah Anjarwati (43), istri kedua sang dokter beserta dua anaknya.

Dalam laporan ke polisi Selasa (15/6/2021) lalu itu, mereka dituduh melakukan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Ninik Pratiwi (pelapor).

Ninik maupun Anjarwati merupakan istri siri dari dr Husnu. Sedangkan istri pertamanya, yang dinikah secara resmi, tinggal di Surabaya.

Saat melapor, beberapa bagian tubuh Ninik masih nampak lebam dan gosong. Ninik membuka lengan baju panjang itu hingga batas lengan. Dia menunjukkan lengannya yang lebam membiru.

Menurut Ninik, luka lebam itu bekas dipukul oleh Anjarwati dan dua anaknya, serta suami sirinya, dr Husnu Raji’in.

“Saya dikeroyok di rumah Anjarwati pada Minggu kemarin. Ini lengan saya masih lebam. Ada enam titik di tubuh saya yang dipukul dan ditendang. Termasuk di bagian punggung, serta kaki sebelah kiri,” kata Ninik sembari memamerkan luka lebam yang dimaksud, Kamis (17/6/2021).

Ninik mengaku, sejak lama dirinya dengan istri kedua dr Husnu terlibat perang dingin. Meski keduanya tinggal di rumah yang berbeda. Puncaknya pada Minggu (13/6/2021) petang, Ninik dan anaknya yang berumur 10 tahun hendak ke rumah sang kakak di Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek.

Dia melewati Jl Pattimura Gang III Jombang. Nah, saat itulah sang anak melihat Husnu berada di rumah Anjrawati, istri keduanya. Ninik tidak langsung berhenti, tapi tetap bergegas ke rumah kakaknya.

“Karena anak saya terus menanyakan bapaknya, akhirnya saya kembali lagi ke Jl Pattimura. Kebetulan saat itu suami saya hendak masuk rumah. Kami sudah dua bulan tidak pernah bertemu. Anak saya ingin bertemu bapaknya,” kata Ninik berkisah.

Dalam pertemuan itu, Ninik ingin membahas masalah keluarga. Termasuk membahas surat perjanjian kepengasuhan anak. Namun dokter spesialis anastesi ini menolak. Husnu tak mau lagi berbincara panjang lebar soal rumah tangga dengan Ninik.

Begitu Husnu masuk rumah, Ninik terus membuntuti. hendak menutup pintu, akan tetapi ibu dua anak ini menerobos masuk. Suasana tenang lantas berubah tegang. Perang mulut tak bisa terelakaan. Husnu terus berkelit. Dia menolak meneken surat perjanjian pengasuhan anak.

Pada saat bersamaan, istri kedua Husnu, Anjarwati, muncul ke ruang tamu. Suasana semakin panas. Apalagi, lanjut Ninik, istri kedua Husnu juga ikut mengolok-olok anak Ninik.

Perang mulut berubah menjading perang fisik. Menurut Ninik, Anjarwati mendorong tubuhnya begitu keras hingga tersungkur ke tanah.

Bahkan tak hanya Anjarwati, kedua anak Anjarwati juga turut menendang serta memukulnya. Bahkan, dr Husnu juga disebut Ninik turut mendorong -dorong Ninik. Alhasil, Ninik pun mengalami luka lebam di lengan, punggung dan pahanya.

“Oleh Mbak Anjarwati, saya didorong hingga terjengkang. Kemudian ‘jleb’ saya ditonjokin, ditendang, dicakar. Suami saya juga ikut membantu mereka mendorong saya. Termasuk dua anak Mbak Anjar juga mengeroyok saya. Keduanya mahasiswi,” kata Anjar.

Keributan di rumah Anjarwati baru mereda ketika beberapa tetangga datang melerai. Perang fisik antara dua madu itu pun berhenti.

“Saya kemudian pulang. Nah, pada Selasa (15/6/2021) saya melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Polres Jombang,” kata Ninik sambil menunjukkan foto surat bukti laporan dari Polres Jombang.

Ninik mengungkapkan, dirinya dan Anjarwati sama-sama berstatus istri siri dari dr Husnu. Ninik sendiri sudah sekitar 14 tahun menikah siri dengan dr Husnu dan menjadi istri ketiga setelah Anjarwati.

Dari pernikahan tersebut mereka dikarunia dua anak. “Yang pertama usia 13 tahun dan kedua usia 10 tahun,” bebernya.

Namun sejak dua bulan terakhir, Ninik mengaku tidak pernah bertemu dengan suaminya. Husnu tidak pernah lagi datang ke rumah.

“Padahal biasanya seminggu dua kali ke rumah. Sejak April, kami tidak lagi berkomunikasi. Tapi saya masih dinafkahi,” kata Ninik.

Dikonfirmasi melalui ponselnya, Anjarwati enggan berkomentar. Lewat pesan WA (WhatsApp), dia hanya mengatakan belum tahu soal laporan Ninik ke polisi. Dia juga mengatakan belum ada panggilan dari polisi terhadap dirinya.

“Dilaporkan apa? Saya belum ada panggilan apa-apa. Tunggu nanti kalau saya sudah ada panggilan polisi, ya,” kata Anjarwati ketika dimintai komentar terkait dirinya dilaporkan oleh Ninik ke polisi.

Sedangkan dr Dokter, dengan tegas membantah tudingan tersebut. Namun demikian, Husnu yang disebut-sebut sebagai salah satu pemilik rumah sakit swasta di Jombang ini tak membantah dirinya menyuruh Ninik pergi dari rumah di Jl Pattimura pada Minggu petang itu.

“Tidak ada pengeroyokan. Hanya saya suruh pergi. Tapi dia (Ninik) tidak mau. Dia malah mengajak saya, menyeret saya hingga kacamata ini lepas. Untung tidak pecah,” kata Husnu sembari menunjukkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

Husnu juga membantah kalau istri keduanya dan dua anaknya mengeroyok Ninik. Menurutnya, yang terjadi hanya tarik-menarik. Bukan pemukulan, bukan penendangan, serta bukan pengeroyokan yang menyebabkan Ninik mengalami luka lebam.

“Luka lebam itu bukan karena pukulan. Tapi tarik-menarik antara keduanya. Ninik itu memakai sepatu hak tinggi, mungkin dia terpeleset. Kalau tidak percaya, ada videonya. Tidak ada pemukulan, tidak ada pengeroyokan,” kata Husnu, terpisah.

Namun demikian, Husnu mengaku dirinya sudah dua bulan tidak pernah ke rumah Ninik. Bahkan ketika lebaran, keduanya juga tidak bertemu. Akan tetapi Husnu tetap memberikan nafkah rutin tiap bulan, termasuk memberikan uang untuk dua anaknya guna keperluan sekolah.

“Nah, maunya Ninik itu saya disuruh mengasuh anak setiap hari Selasa dan Jumat. Makanya saya disodori surat perjanjian hak pengasuhan anak. Tapi itu tidak mungkin. Bukannya saya tidak mau, saya tidak ada waktu,” katanya.

Terlepas dari itu semua, Husnu siap jika dipanggil Polres Jombang terkait laporan istri sirinya itu. “Kalau memang dipanggil polisi, saya siap,” lanjutnya.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan membenarkan adanya laporan dari Ninik. Laporan itu, katanya, masuk pada Selasa (15/6/2021).

Namun Teguh enggan berkomentar panjang mengenai laporan tersebut. Dia hanya mengatakan kedua belah pihak belum dimintai keterangan. “Belum kita panggil. Penyidiknya masih cuti,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah