FaktualNews.co

Wali Kota Surabaya di Depan Pendemo: Penyekatan Suramadu Kebijakan Provinsi

Peristiwa     Dibaca : 596 kali Penulis:
Wali Kota Surabaya di Depan Pendemo: Penyekatan Suramadu Kebijakan Provinsi
FaktualNews.co/risky prama
Wali Kota Surabaya saat menemui ratusan pendemo di Balai Kota Surabaya

SURABAYA, FaktualNews.co-Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, akhirnya menemui massa pendemo yang menolak penyekatan Suramadu di depan Balai Kota Surabaya, yang sudah menunggu cukup lama, Senin (21/6/2021).

Eri menjelaskan, penyekatan yang dilaksanakan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya adalah kebijakan Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Timur.

“Soal Swab di Suramadu sudah dibuatkan solusi, karena penyekatan menyangkut dua daerah Surabaya dan Madura. Solusinya warga Madura wajib menunjukkan surat izin keluarga masuk (SIKM),” jelas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Lanjut Eri, SIKM yang ditunjukkan oleh warga nantinya juga harus dicantumkan hasil tes swab yang berlaku selama 7 (tujuh) hari.

“Mereka hanya menyampaikan ‘swab iku loro’ (swab itu sakit) Pak. Kebijakan swab atau tidak, nunggu kebijakan satgas wilayah. Kalau sudah ada SIKM, tidak ada swab di Suramadu,” tambahnya.

Usai ditemui Wali Kota Surabaya, ratusan pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Namun mereka mengancam, jika di Suramadu masih diberlakukan penyekatan, mereka akan melakukan unjuk rasa dengan massa lebih banyak.

Demo warga Madura ini disayangkan banyak pihak, karena kegiatan tersebut menyebabkan kerumunan. Dan banyak peserta aksi yang tidak menggunakan masker.

Sebelumnya, Musfiqul Khoir, wakil korlap aksi menyebutkan, tuntutan pendemo adalah penyekatan di Suramadu harus dibubarkan.

“Ini sebenarnya kebijakan dibuat keduanya (Surabaya dan Bangkalan). Jadi kami minta swab di pintu masuk dan keluar Suramadu dibubarkan. Soal SIKM, harus melampirkan swab itu hanya manipulasi pemerintah, seakan tidak di-swab tapi sebenarnya di-swab,” kata Musfiqul Khoir, wakil korlap aksi.

Dikatakan, kalau memang ada penyekatan, harus penyekatan khusus. “Kalau ada kasus yang dominan ya di situ satgas. Sehingga tidak mengefek warga Madura di lain kota,” tambahnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah