Peristiwa

Kisah Acong, Si Pengamen Badut di Banyuwangi Mengais Rezeki di Tengah Pandemi

BANYUWANGI, FaktualNews.co – Pak Sudirman alias Acong, pria warga Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, setiap hari harus menyusuri jalan dan menghampiri satu rumah ke rumah lainnya sekedar untuk mendapat uang receh.

Pekerjaan sebagai buruh tani yang dia tekuni sebelumnya tak mencukupi untuk kebutuhan hidup dia dan istrinya.

Semenjak menekuni profesi tambahan sebagai pengamen badut empat bulan lalu, dia harus sudah keluar rumah pada pukul 09.00 WIB dan baru akan menuju pulang ketika cahaya matahari mulai redup, sekitar pukul 17.00 WIB.

“Awalnya saya sebagai buruh tani. Bekerja di sawah ketika ada panen padi. Biasanya saya disuruh memikul padi dari sawah ke pinggir jalan. Karena sekarang tidak ada panen maka saya memilih jadi badut, untuk menghidupi keluarga,” kata pria bermumur 44 tahun ini, Selasa (29/6/2021).

Acong mengaku terpaksa memilih mencari tambahan pendapatan dengan menjadi pengamen badut, karena hanya itulah yang paling mungkin bisa dia lakukan.

“Awalnya saya mengamen dengan menetap di pertigaan atau perempatan lampu merah. Tapi setelah beberapa kali ditegur petugas, saya memilih mengamen dari rumah ke rumah,” jelas pria yang belum dikarunia anak ini.

Berapa uang yang dia dapat sekali jalan? Acong enggan menyampaikan. Berprofesi sebagai pengamen badut saja, baginya sudah sangat memalukan, apalagi sampai membicarakan berapa hasilnya.

“Intinya saya harus mencari pekerjaan tambahan selagi tidak sedang musim panen,” tegas Acong.

Acong mengungakapkan, di balik topeng putih yang ia kenakan, di hadapan anak-anak atau penonton lain yang tertawa oleh ulahnya yang lucu, dia kerap meneteskan air mata.

“Saya kerap pulang tak membawa uang, meski berhasil membuat anak-anak tertawa,” katanya memelas.

Meskipun dia berharap pulang dengan membawa uang, namun dia mengaku sangat memaklumi ketika harus pulang dengan tangan kosong.

“Sekarang lagi masa pandemi, masa sulit. Mungkin semua juga merasakan hal yang sama. Yang penting usaha, kita jalani saja,” tutur Acong.