KNKT Investigasi Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, Termasuk Kelaikan Kapal
BANYUWANGI, FaktualNews.co-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa memastikan penyebab tenggelamnya kapal penumpang KMP Yunicee di selat Bali. KNKT kini masih mendalami dan melakukan investigasi berbagai sisi penyebab kecelakaan tersebut, termasuk kelaikan kapal.
“Kita masih investigasi dulu, mengumpulkan data dari segala sisi, baru bisa menyimpulkan, untuk sementara belum bisa menyimpulkan karena terlalu dini,” kata Investigator Transportasi Laut KNKT, Bambang Irawan, Rabu (30/6/2021).
Pihaknya akan mengecek mulai dari riwayat kapal, hingga dokumen-dokumen yang ada pada KMP Yunicee tersebut.
“Kita cek dulu perawatanya seperti apa, kapan kondisi terakhir kapal dilakukan pengecekan, serta di situ ada dokumen-dokumen yang harus kita lihat dan kaji, agar bisa mengetahui penyebabnya,” imbuhnya.
Bahkan jika ada dugaan kelebihan muatan lanjut, Irawan, harus dicocokkan dengan manifes dan juga penumpang yang ditemukan, serta laporan dari masyarakat.
“Hal tersebut nantinya berhubangan dengan pihak jasa Raharja karena itu akan sesuai data, sehingga pihak asuransi lebih mudah dalam mendatanya. Kita berharap jangan sampai penumpang tidak terdata, kita sebenarnya harus mengacu kepada transportasi udara yang semua penumpang terdata,” jelasnya.
Untuk pengumpulan data, Irwan menyebutkan, normalnya satu bulan, sedangkan untuk pemeriksaan, menganalisis, membutuhkan waktu paling cepat tiga bulan hingga satu tahun.
“Untuk Bangkai kapal, jika ada di jalur pelayaran yang membahayakan kapal lain maka kemungkinan besar di angkat. Maka dari itu dalam pengambilan bangkai kapal pin masih kita dalami dulu,” pungkasnya.
Data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), hingga pagi ini Rabu (30/6/2021) pukul 09.00 wita, telah terevakuasi selamat 39 orang, meninggal dunia 7 orang dan masih dalam pencarian 11 orang.
Kapal penumpang KMP Yunicee, tenggelam di Perairan Gilimanuk, Selasa (29/6/2021). Kapal dengan rute Ketapang-Gilimanuk tersebut terseret arus dan mengalami kemiringan hingga terbalik.