JEMBER, FaktualNews.co-Dalam waktu dua jam, dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, terdapat 10 pasien kasus probables Covid-19 dibawa ke IGD RSD dr Soebandi, Kecamatan Patrang, Senin (5/7/2021) petang.
Dari 10 pasien itu, 6 pasien dibawa ke tenda darurat yang dipasang oleh BPBD Jember. Sedangkan 4 orang sisanya di depan ruang IGD dr Soebandi Jember.
Ke-10 pasien itu masih menunggu hasil observasi awal dengan Swab Test Antigen yang dilakukan selama kurun waktu kurang lebih setengah jam.
Jika hasilnya positif, akan dilanjutkan dirawat di dalam ruang isolasi khusus di dalam gedung RSD dr Soebandi. Namun jika tidak, pasien yang sakit itu akan dirawat terpisah dari yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kondisi banyak pasien yang masuk ke rumah sakit ini terjadi sejak Sabtu kemarin. Fluktuatif jumlahnya. Kisaran 5 – 10 orang pasien. Untuk hari ini dari pukul 4 – 6 sore, ada 10 pasien datang. Dengan 6 di tenda darurat, (karena tidak cukup) 4 lainnya di depan ruang IGD,” kata Kepala IGD RSD dr Soebandi Wahib Wahyu, di halaman RSD dr. Soebandi Jember.
Menurut dokter Wahib, kondisi pasien yang memenuhi tenda darirat tersebut tidak semuanya langsung dinyatakan positif Covid-19.
“Karena masih dilakukan observasi awal 30-60 menit itu kalai keluarganya (pasien) kooperatif, dan menunggu hasil swab tes yang dilakukan. Namun kebanyakan kondisinya probable (dalam kategori suspek, red) Covid-19. Yang nantinya jika positif dari hasil Swab Tes akan dilanjutkan dengan PCR tes. Tapi biasanya 80 – 90 persen positif Covid-19,” jelasnya.
Alasan para pasien itu ditangani terlebih dahulu di tenda darurat, kata dokter yang juga berstatus sebagai Konsultan Neuro Anastesi ini. Karena dilakukan pemisahan antara pasien baru, dengan pasien yang sudah ada di dalam ruang IGD.
“Karena kasihan jika nanti meskipun kondisi sakit tapi belum tentu (positif) Covid-19. Makanya harus dipisah dulu, dalam tahap awal observasi. Jika tidak positif penanganan beda. Tapi jika positif, langsung masuk ruangan isolasi yang sudah kami siapkan,” katanya.
Terkait kondisi kamar khusus perawatan pasien isolasi mandiri di RSD dr. Soebandi Jember, kata dokter yang pernah mengenyam pendidikan di Kanada, Korea, Jepang, dan Skandinavia ini.
Saat ini sudah dipenuhi oleh seratus lebih pasien positif Covid-19.
“Ini masih kami siapkan satu ruangan lagi, dengan kapasitas kurang lebih 14 orang. Yang nanti setelah observasi awal dilakukan, dan hasilnya positif. Pasien tersebut langsung menjalani perawatan di Kamar Isolasi baru yang sudah kami sediakan,” katanya.
“Total hingga saat ini sudah ada kurang lebih 113 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSD dr. Soebandi. Kondisi ini bisa dikatakan sudah penuh. Makanya itu kami berupaya menyiapkan ruangan kosong untuk isolasi mandiri,” sambungnya.
Wahib menambahkan, jika nanti sudah tidak ada ruangan perawatan lagi. Ditambah jumlah pasien di dalam tenda darurat juga penuh.
Akan disiapkan lahan kosong yang dipakai untuk parkir mobil ambulans dengan berjajar rapi.
“Naudzubillaminzalik jangan sampai terjadi. Tapi skenario terburuk, mobil ambulans yang diparkir rapi itu untuk merawat pasien positif Covid-19. Karena ruangan perawatan sudah penuh. Tapi jangan sampai terjadi,” pungkasnya.