Peristiwa

Terapkan PPKM Darurat, Bupati Jember Blusukan ke Eks Lokalisasi Besini Puger

JEMBER, FaktualNews.co – Bentuk penerapan aturan PPKM Darurat sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021. Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi Wabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) blusukan ke eks lokalisasi Besini di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Minggu (4/7/2021).

Hal itu dilakukan, karena Wabup Gus Firjaun menerima laporan jika eks lokalisasi Besini masih melakukan aktifitas dan aktif menjadi tempat bisnis prostitusi.

Padahal eks lokalisasi itu sudah ditutup Bupati Jember, MZA Djalal sekitar tahun 2007 lalu. Kemudian ditegaskan, dengan diterbitkannya Surat keputusan bupati Nomor : 188.45/39/012/2007.

Dalam blusukan itu, Bupati dan Wabup Jember didampingi anggota Forkopimda Kapolres Jembrer AKBP Arif Rachman Arifin, dan Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin

Namun dalam giat sidak tersebut lokasi eks lokalisasi Besini tampak sepi, bahkan aliran listrik di wiayah eks prostitusi yang banyak rumahnya itu juga dipadamkan. Diduga giat sidak tersebut bocor, sehingga eks lokalisasi Besini yang ramai menjadi sepi bahkan aliran listrik sengaja dipadamkan warga yang tinggal di sana.

“Kita keliling kota Jember sampai ke daerah (Kecamatan) Puger, di daerah Besini, terkait penegakan PPKM Darurat,” ujar Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi.

Menurut Hendy, meskipun dulu pernah resmi ditutup sekitar tahun 2007 lalu. Eks lokalisasi Besini masih aktif dan berkegiatan sampai sekarang.

”Sehingga nanti perlu dicari solusi tepat, jangan sampai ada kegiatan (lokalisasi) lagi di sini. Bahkan ini sampai di lokasi malah padam semua dan seperti tidak ada kehidupan. Ini aneh,” ungkapnya.

Terkait penegakan aturan soal PPKM Darurat, kata Hendy, harus menyeluruh di seluruh wilayah Jember.

“Untuk pekerjanya, nanti kita akan cari alternatif yang baik, apakah lewat pelatihan kerja. Atau kegiatan positif lainnya. Jangan sampai ada lokalisasi seperti di sini ini,” tegasnya.

Dari kegiatan sidak tersebut, Hendy diketahui juga langsung memberikan teguran kepada Camat Puger.

“Kita sudah koordinasi dengan pak camat, ia menyampaikan selama seminggu beliau berkeliling di sini, diakui ada kehidupan juga di sini,” katanya.

“Harus ada langkah pembinaan memberikan solusi untuk saudara-saudara kita ini. Kita dengan rekan-rekan Forkopimda akan  cari solusi yang tepat,” imbuhnya.

Senada dengan yang disampaikan Hendy, Wabup Jember, Gus Firjaun, dengan tegas akan menutup eks lokalisasi Besini tersebut.

“Apapun yang namanya tempat prostitusi tidak boleh terjadi. Harus ditutup, dan kita akan mencarikan (solusi) dari Dinas Sosial dan sebagainya. Apakah itu alternatif pekerjaan yang lain misalnya pelatihan menjahit , salon, atau apa,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan lokaslisasi eks Besini menjadi tanggung jawab camat untuk menertibkan sebagai pemangku wilayah.

Dikatakan, adanya Covid-19 ini bisa jadi karena banyaknya orang yang dzolim.

“Bisa jadi adanya Covid-19 ini, ketika ada orang yang berbuat dzalim, tidak hanya mengenai orang dzalim itu sendiri. Tapi mengenai dampak disekitarnya itu juga kena,” tegasnya.

Sementara itu Ketua  RT Setempat Johan, mengaku sudah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan baik dan menaati peraturan pemerintah.

“Kami selalu mengikuti Prokes, kalau jam 8 (malam) tutup ya tutup,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, masih adanya keberadaan praktik prostitusi di eks lokalisasi Besini. Karena pemerintah belum memberikan solusi yang tepat.

“Salah satunya persoalan sertifikat tanah yang kami pertanyakan. Itu belum ada solusi. Kalau soal ditutup sudah dilakukan 2007 dulu itu, masak mau ditutup kedua kalinya,” kata Johan.