SITUBONDO,FaktualNews.co-Penyakit kusta di Situbondo ternyata masih ada. Setidaknya, selama dua bulan sejak Januari hingga Pebruari 2021, tercatat sebanyak 16 orang menderita penyakit kusta. Salah seorang di antaranya masih anak-anak.
Sedangkan empat bulan selebihnya (Maret hingga Juni), penyebaran penyakit kusta belum masuk dalam pendataan.
“Baru dua bulan ini (Januari-Februari) yang kami data. Sisanya belum,” kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo, Dwi Herman Susilo, Selasa (6/7/2021).
Menurutnya, untuk mendeteksi dini terhadap penyebaran kusta, dalam upaya pencegahan, Dinkes Situbondo memberikan edukasi kepada kader dan nakes tentang kusta. “Tujuannya untuk mencegah kecacatan akibat penyakit kusta,” bebernya.
Dikatakan, konfirmasi kasus kusta bertujuan memastikan ketepatan dalam diagnosis dan pengobatan. ICF (intensive case finding) atau penemuan kasus secara intensif.
Kemudian RVS (rapid village survei) yaitu kegiatan pencarian aktif kasus kusta di 1 desa yg melibatkan tokoh masyarakat.
“Selanjutnya, follow up (tindak lanjut) pengobatan kasus agar tidak terjadi putus berobat, pemeriksaan kontak erat kasus kusta, kemoprofilaksis, yaitu pemberian obat untuk mencegah penularan pada kontak erat dan perawatan kecacatan kusta dan lainnya,” imbuhnya.
Dwi menambahkan, untuk kasus penyakit kusta sepanjang tahun 2020, total sebanyak 75 kasus. Angka itu terdiri pria 50 kasus. perempuan 25 kasus. Sedangkan kasus penyakit kusta untuk kalangan anak anak pada 2020 nihil.
Dwi mengungkapkan, hingga Juni 2021, Dinkes Situbondo terus aktif turun ke lapangan guna melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran penyakit kusta di Situbondo. Antara lain memberikan penyuluhan pencegahan diberbagai titik pusat penyebaran penyakit di Situbondo.
“Kami juga memberikan himbauan tentang pola hidup yang sehat serta menjaga kebersihan di lingkungan rumah masing-masing. Sehingga kedepan bisa mencegah penyebaran penyakit kusta,” pungkasnya.