Peristiwa

Gas Oksigen di Jember Langka, Harga Jual dan Uang Jaminan Naik

JEMBER, FaktualNews.co – Kebutuhan tabung gas oksigen ukuran 1 dan 6 meter kubik untuk pasien positif Covid-19 di Jember mengalami kelangkaan. Selain itu harganya naik, bahkan uang jaminan untuk menyewa tabung gas oksigen ukuran 6 meter kubik, juga naik.

Kondisi kelangkaan tabung gas oksigen dan kenaikan harga itu, terjadi sejak seminggu belakangan. Menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di Jember.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, untuk ukuran tabung gas oksigen 6 Meter Kubik masyarakat yang berminat sistemnya sewa. Masyarakat harus menyerahkan uang deposit Rp 1,3 juta (sebagai jaminan) untuk menyewa tabung gas oksigen berukuran 6 meter kubik itu. Jika tabung selesai dipakai, uang deposit itu akan dikembalikan kepada si penyewa.

Sedangkan untuk tabung gas oksigen ukuran 1 Meter Kubik, lengkap dengan isi oksigennya. Diketahui mengalami kenaikan harga jual 100 persen dari sebelum pandemi Covid-19.

Pembeli harus merogoh kocek senilai Rp 1,8 hingga Rp 2 Juta. Dari yang umumnya hanya seharga Rp 1 juta.

Menurut salah seorang pembeli tabung gas oksigen Don Ramadhan, kenaikan harga itu terjadi, karena pengaruh lonjakan kasus baru Covid-19 di Jember. Selain itu, lanjut pria yang akrab dipanggil Don ini, tidak hanya terjadi kenaikan harga.

Setiap toko alat medis di Jember, mengaku mengalami kelangkaan tabung gas oksigen dan isinya. Dengan ukuran 1 dan 6 meter kubik.

“Naiknya harga tabung gas (oksigen), dan juga langka itu sejak seminggu belakangan. Kalau katanya penjual karena banyaknya permintaan,” kata Don saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (6/7/2021) malam.

Don menceritakan, untuk mendapatkan tabung gas oksigen yang dibutuhkan. Dirinya sampai harus keliling mencari toko yang menjual alat-alat medis.

“Dari Jalan Moch. Serodji, PB Sudirman, sampai Sukorambi. Karena hanya toko di wilayah itu yang menjual tabung gas oksigen untuk kebutuhan medis,” katanya.

Dari berkeliling itu, Don mengatakan, baru mendapat tabung gas oksigen yang dibutuhkan di wilayah Kecamatan Rambipuji

“Saya dapatnya di sana (Rambipuji) dengan sistem yang sama. Untuk ukuran 6 meter kubik itu menyewa (pinjam tabung), dengan jaminan uang Rp 1,3 juta. Padahal dulu hanya Rp 700 ribu hingga Rp 800 ribu. Tapi terpaksa saya bayar karena kebutuhan. Karena di toko langganan saya sudah habis,” ungkapnya.

Kemudian untuk menambah stok, lanjutnya, Don juga membeli tabung gas oksigen berukuran 1 meter kubik dengan isinya. Ditambah lagi harus membeli regulator seharga Rp 350 ribu, dan isinya tabung  oksigen ukuran 6 meter kubik  yakni oksigen Rp 125 ribu untuk ukuran 6 meter kubik.

“Saya beli ini (tabung gas oksigen), untuk kebutuhan orang tua saya. Untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Mengingat kondisi di rumah sakit banyak pasien, jadi sekiranya sudah berangsur pulih, sudah dapat pulang di rumah. Tapi tetap menjalankan isolasi mandiri dengan pengawasan dari PPKM mikro. Saya harap kondisi tabung gas oksigen jangan sampai mahal dan langka lah,” ujarnya.

Terpisah, pengelola tempat menjual alat medis Nunung mengatakan, terbatasnya persediaan tabung oksigen mulai terjadi sejak peningkatan kasus pandemi Covid-19 tahap dua di Jember. Kondisi sebelumnya, diakui Nunung normal.

“Biasanya di tempat kami ada petugas yang intens (rutin, red) melakukan isi ulang gas oksigen setiap pagi. Namun, saat ini sudah mulai jarang. Bahkan beberapa tabung sudah kosong semuanya,”ucap perempuan karyawan toko alat medis sekitar Jalan PB. Sudirman itu.

Nunung juga menyampaikan, untuk pembelian tabung gas oksigen kini tidak bisa satu paket.

“Sekarang, sudah jarang persediaan yang satu paket. Orang harus membeli tabung gasnya sendiri, alat dorong atau trolinya sendiri, selang maskernya terpisah, dan juga regulator gasnya sendiri. Baru setelah itu, ditotal harganya,”kata Nunung.

Adanya perubahan aturan pembelian per item itu, katanya, karena alat medis itupun sudah sangat langka jumlahnya.

“Seperti sekarang ini, yang ada disini hanya berupa tabungnya saja. Itupun belum terisi dengan gas oksigennya dan tidak dilengkapi dengan item-item lain,” jelasnya.

“Kondisi sekarang untuk tabung langka, tapi isi ulang masih ada. Di tempat kami tidak ada (karena tidak ada fasilitas isi ulang oksigen). Adanya di toko lain. Setahu saya sekitar (Kecamatan) Rambipuji sana,”pungkasnya.