FaktualNews.co

Kabar Masuk Kota Mojokerto Harus Tes Swab Antigen, Polisi: Itu Hoaks

Peristiwa     Dibaca : 657 kali Penulis:
Kabar Masuk Kota Mojokerto Harus Tes Swab Antigen, Polisi: Itu Hoaks
FaktualNews.co/Istimewa
Kabar soal keharusan tes swab antigen untuk bisa masuk ke Kota Mojokerto dipastikan hoaks oleh Kapolresta Mojokerto, AKBP Rofiq Ripto Himawan, Rabu (7/7/2021).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Masyarakat Mojokerto mendapat informasi tentang adanya tes swab antigen saat memasuki wilayah Kota Mojokerto selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) Darut sejak 3 hingga 20 Juli 2021.

Informasi itu beradar secara berantai di tengah masyarakat melalui pesan di medsos WhatsApp dan Facebook.

Dalam pesan itu disebutkan, soal 4 Kecamatan yang berada di Utara sungai, mulai Senin Tanggal 5/7/2021, apabila akan menuju Kota Mojokerto bakal di Tes antigen mulai pintu masuk jembatan Grunyung jembatan Pulo, jembatan Padangan, jembatan Gajah Mada, dan jembatan Mlirip.

Tak hanya soal tes antigen saja, pesan tersebut juga menjelaskan soal denda apabila tidak memakai masker di denda tidak 50 ribu, tetapi 200 ribu.

Kasubag Humas Polresta Mojokerto, Ipda MK Umam menepis informasi itu. Ia menyatakan secara tegas bahwa berita itu hoaks alias bohong.

“Pihak Polresta tidak pernah memberikan informasi sesuai dengan yang ada di WhatsApp berantai tersebut. Apa yang ditulis dalam WhatsApp itu adalah informasi bohong,” katanya, Rabu (07/07/2021).

Umam mengimbau, masyarakat jangan terlalu mudah percaya dan terprovokasi dengan berita bohong itu yang tidak jelas sumbernya. Ia menilai berita itu malah meresahkan masyarakat.

“Kalau menemukan seperti itu lagi silahkan untuk dilaporkan,” kata Umam.

Kapolresta Mojokerto, AKBP Rofiq Ripto Himawan pun mengklarifikasi langsung jika pesan ini adalah hoaks.

“Pesan itu tidak benar, dan saya menerima laporan Kasubbag Humas untuk segera di klarifikasi, dan saya buat tulisan Hoax dengan warna merah,” tegas Rofiq Ripto Himawan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh