FaktualNews.co

Saat Pandemi, Ibu Rumah Tangga di Jember Ini Berjuang Melawan Kanker Ganas di Kepala

Peristiwa     Dibaca : 665 kali Penulis:
Saat Pandemi, Ibu Rumah Tangga di Jember Ini Berjuang Melawan Kanker Ganas di Kepala
FaktualNews.co/hatta
Ikko (kanan) didampingi ayahandanya saat mendapat kunjungan anggota DPRD Jember Alfian Andri Wijaya

JEMBER, FaktualNews.co – Ikko Rizkyta Melani (26), ibu rumah tangga (IRT) warga Lingkungan Kampung Tengah RW 16 RT 03, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember harus berjuang melawan tumor ganas di kepalanya saat Pandemi Covid-19.

Perempuan yang akrab dipanggil Ikko ini, hidup dalam kondisi keluarga kurang mampu. Sedikit beruntung, dia mendapat punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah. Sehingga bisa menjalani pengobatan dengan menjalani operasi dua kali.

Ditemui di kediamannya, meskipun berada di tengah Kota Jember, rumah Ikko berada di dalam gang sempit, dengan jalan setapak selebar satu meter.

Ukuran bangunan rumahnya kurang lebih 2 x 3 meter. Tak layak jika disebut rumah, tapi pantas disebut ruangan kamar tidur.

Di dalam rumah itu Ikko tinggal dengan bapaknya (50) yang bekerja sebagai tukang parkir liar dan adiknya yang berumur 23 tahun, yang berprofesi pekerja serabutan.

Suami Ikko seorang pengangguran, dia merawat anak perempuan semata wayangnya yang berumur sekitar 5 tahun. Suaminya tinggal di rumah ibunya. Karena tidak mungkin hidup seatap di rumah Ikko yang hanya seluas ruangan kamar tidur itu.

Ditanya bagaimana kondisi penyakit yang dideritanya, Ikko mengaku nyeri sakit di kepalanya. Kepala sebelah kiri ada bekas operasi yang mengeluarkan nanah dan dirasakan sakit. Ikko harusnya menjalani operasi ketiga kalinya.

“Terasa sakit itu sejak Desember 2020 dulu, awalnya pusing-pusing dan sembuh. Karena saya kira sakit kepala biasa. Obatnya pun minum obat sakit kepala,” kata Ikko di rumahnya, Rabu (7/7/2021).

Namun awal Januari 2021, katanya, selain sakit kepala masih dirasakan, mendadak Ikko mengaku sering lupa akan sesuatu hal yang ingin diucapkan.

“Saat saya bilang bakso, saya tiba-tiba lupa namanya apa. Tapi bayangan saya ada. Tapi mau mengucapkan susah. Terus sekarang saya sakit apa juga lupa,” katanya dengan terbata-bata.

Karena kondisi sakit yang diderita Ikko juga membuatnya sulit berbicara cepat layaknya orang normal.

Terpisah, Ketua RW 16 Suyitno, mengatakan Ikko sudah menjalani operasi di kepalanya dua kali di RSD dr Soebandi Jember. Katanya, Ikko terbantu dengan adanya KIS dari pemerintah.

Namun meskipun sudah menjalani operasi dua kali. Ikko masih harus menjalani operasi lagi yang ketiga di Surabaya. Karena kata Suyitno, disana Ikko akan mendapat perawatan tuntas terkait sakit yang dideritanya.

“Keluarga Bu Ikko memang termasuk kategori kurang mampu. Bapaknya tukang parkir liar, ditambah adiknya kerja serabutan, suaminya pengangguran dan anaknya masih kecil. Kasihan memang. Tapi kita warga berusaha membantu beliau ini,” kata Suyitno.

Menurut Suyitno, untuk pengobatan yang dilakukan awal, sudah dibantu lewat KIS. Sehingga sudah menjalani operasi pertama dan kedua di RSD dr. Soebandi.

“Pertama operasinya Februari 2021 kemarin. Awalnya waktu itu periksa dan dirawat di rumah sakit. Karena sakit kepalanya dirasakan parah, kemudian operasi. Selanjutnya operasi kedua Juni kemarin,” jelasnya.

Namun karena keterbatasan alat medis, katanya, Ikko harus menjalani operasi lanjutan dan terapi tumor ganas kepalanya di Surabaya.

“Untuk penanganan harus di Surabaya, dirujuk ke RSD dr Soetomo atau RSAL dr Ramelan. Karena di sana memiliki peralatan lengkap untuk membunuh akar tumor penyebab membesarnya (tumor ganas) di kepala Mbk Ikko, yang nanti dimungkinkan operasi ketiga. Katanya sih gitu,” ulasnya.

Namun karena keterbatasan biaya, untuk keluarga yang menyertai selama perawatan, dan biaya hidup di Surabaya saat dirawat, kata Suyitno, keluarga kebingungan.

“Ditambah sekarang kondisi Pandemi Covid-19. Sehingga diharapkan ada bantuan donatur untuk di sana. Kami bersama warga berharap ada bantuan,” katanya.

“Kalau riwayat mungkin ya, dulu sekitar 5 tahun lalu, ibu Ikko meninggal juga karena kanker Payudara,” sambungnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah