Peristiwa

PPKM Darurat, Bupati Mojokerto: Tidak Sedikit Masyarakat yang Masih Abai

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berjalan 8 hari, masyarakat Kabupaten Mojokerto dinilai masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.

“Tidak sedikit masyarkat kita yang masih abai,” kata Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati kepada awak media usia sidang paripurna di kantor DPRD Kabupaten Mojokerto, Jumat (09/07/201).

Dalam pantauannnya di sejumlah tempat, jelas Ikfina, dia melihat banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dan mendapati berkegiatan di luar rumah di atas pukul 20.00 WIB, seperti nongkrong di warung kopi.

“Ada yang pakai masker tapi ditaruh dagu saja. Kita masih mendapati warga masyarakat kita di atas jam 20.00 WIB yang masih berada di tempat-tempat warung kopi. Padahal sudah kota sosialisasikan sejak tanggal 3 Juli 2021 lalu,” bebernya.

Meski demikian, hal ini menjadi tugasnya untuk terus menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan upaya mengerem penularan Covid-19 dan aturan selama PPKM darurat.

“Berkali-kali kita sampaikan bahwa ini untuk mencegah penuluran Covid-19 dan ini tidak hanya berlaku di Kabupaten Mojokerto, tetapi berlaku di seluruh wilyah Jawa dan Bali,” ungkap istri Mantan Bupati Mojokerto, Musthofa Kamal Pasha itu.

Pihaknya akan terus berupaya agar tercipta herd imunity (kekebalan kelompok) di masyarakat dengan cara menggencarkan vaksinasi.

“Diman 70 persen masyarakat itu mestinya sudah harus tervaksin. Saya sampaikan saat ini kita merangkak perlahan-lahan karena vaksin yang kita dapat dari pemerintah pusat. Saat ini kita masih berada di 10-11 persen (capaian vaksinasi), sementara angkanya harus 70 persen,” jelas Ikfina.

Karena target vaksinasi belum tercapai, lanjut Ikfina, maka Pemkab Mojokerto melakukan upaya pembatasan mobilitas masyarakat agar yang orang positif Covid-19 tidak menulurkan ke yang lain.

“Semuanya sudah terkondisikan, tinggal kepatuhan masyarakat. Kita juga melakukan pemdapingan dan agar masyarakat merasa diperhatikan. Tapi tentunya ada masyarakat yang tidak patuh,” pungkas Ikfina.