JOMBANG, FaktualNews.co-Sebanyak lima pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Jombang, positif Covid-19.
Saat ini, kelimanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, Rabu (14/7/2021).
Lima orang tersebut terpapar Covid-19 dari lingkungan rumahnya masing-masing. Sementara, berdasarkan informasi yang diterima sejumlah pegawai lainnya masih bekerja alias berdinas berada di Jalan Gus Dur itu guna menyelesaikan tugas.
Selain itu, ketika ada lima pegawai yang terpapar Covid-19, kantor tersebut juga tidak di-lockdown.
Padahal, sesuai surat yang ditandatangani Sekda Jombang Akhmad Jazuli tertanggal 2 Juli 2021, Kantor Kantor DPPKB-PPPA masuk dalam kategori WFH (work from home) 100 persen. Artinya, seluruh pegawai bekerja dari rumah.
Koordintor Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Jombang, Budi Winarno mengatakan, operasional kantor selama PPKM Darurat sesuai surat intruksi Sekda Jombang notabene sebagai tindak lanjut dari Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021.
Di dalammya disebutkan, ada yang WFH 100 persen, ada yang 50 persen, ada pula yang 25 persen. “Untuk kantor dinas yang lockdown tidak ada,” kata Budi.
Soal adanya lima pegawai DPPKB-PPPA Jombang yang positif Covid-19, Budi menyilakan wartawan mengkonfirmasi langsung kepada kepala dinas tersebut, yakni Nur Kamalia.
“Untuk soal itu, langsung saja konfirmasi Kepala DPPKB-PPPA Jombang, Bu Nur Kamalia,” lanjut Budi yang juga Kepala Dinas Kominfo Jombang ini.
Nur Kamalia Kepala DPPKB-PPPA dalam pesan singkat melalui WA, membenarkan adanya lima pegawainya yang positif Covid-19. Kelimanya bahkan sudah melalukam isolasi mandiri sejak 10 hari lalu.
“Ya, betul. Lima orang isolasi mandiri. Alhamdulillah, keadaan secara umum sudah membaik. Dan kantor dalam keadaan WFH. Setiap hari kita semprot (disinfektan). Insya Allah kantor sudah steril,” katanya.
Awalnya, Nur Kamalia membantah masih ada pegawai yang masuk. Dia menegaskan DPPKB-PPPA Jombang menerapkan WFH sesuai aturan pemerintah. Namun, apabila mendesak dan tugas yang tidak bisa dikerjakan dari rumah, maka ada petugas yang masuk.
“Itu pun setelah selesai langsung pulang. Juga mengikuti protokol kesehatan secara ketat,” pungkas Nur Kamalia.