Peristiwa

Pemdamanan Lampu PJU di Mojokerto Selama PPKM Darurat, Polisi Klaim Tak Ada Kenaikan Angka Kriminalitas

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pemadaman lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) di wilayah Kabupaten Mojokerto selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diperkirakan tidak akan meningkatkan angka kriminalitas.

Polisi mengklaim telah mengantisipasi kemungkinan munculnya tindak kejahatan seiring dengan pemadaman tersebut.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Rahutomo mengatakan, selain melakukan penjagaan di beberapa titik lokasi penutupan jalan, pihaknya juga mengintensifkan patroli di sejumlah tempat yang dinilai rawan kriminalitas.

“Langkah antisipasi sudah terpetakan oleh kami. Tidak hanya penyekatan, tiga tim gabungan yang terdiri dari Satreskrim dan Satresnarkoba melakukan potroli yang dinilai rawan, sepi, atau lampunya mati. Sehingga kita bisa mengatisipasi yang mungkin dimanfaatkan orang lain untuk melakukan kejahatan,” kata Andaru Rahutomo di Kantornya, Jumat (16/7/2021).

Andaru menjelaskan, pihaknya telah membagi jadwal patroli mulai pukul 20.00 WIB hingga dini hari dengan menerjunkan 3 mobil, 12 kendaraan motor trail atau cross, dan 16 personel anggota Polres Mojokerto.

“Polsek pun juga kami minta patroli di lingkup Polsek dan menanyakan kepada masing-masing warga, apakah ada peningkatan krimalitas di daerahnya,” jelas Mantan Kasatrekrim Polres Kabupaten Malang itu.

Menurutnya, sejauh ini selama penerapan PPKM Darurat, tidak ada angka peningkatan aksi kriminalitas di Wilayah Kabupaten Mojokerto.

“Dari data tang kami himpun, tidak ada angka kenaikan kriminalitas. Jadi upaya intervensi kami bisa mengurangi resiko kriminalitas yang dikhawatirkan masyarakat akibat penyekatan, PPKM, dan lampu PJU mati,” ungkap Andaru.

Andaru meminta masyarakat Mojokerto tidak perlu khawatir karena petugas akan ada untuk memberikan rasa aman.

Jika memang nantinya didapati aksi kriminalitas maka ia tidak akan segan-segan menindak tegas.

“Personel kami lengkapi dengan peralatan minimun dalam melakukan patroli, seperti rompi dan senjata. Saya tidak akan ragu-ragu, ini keadaan sedang berduka, kita sedang berjuang. Kalau memang ada yang memanfaatkan keadaan seperti ini berarti dia egois dan tidak berempati. Akan saya tindak tegas,” kata Andaru menandaskan.