JOMBANG, FaktualNews.co-Telah jelas dan sahih riwayat, Rasulullah menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram. Dan Dzulhijjah adalah salah satu dari bulan haram.
Khusus dua hari jelang Iduladha, tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, memiliki kesunahan dan keutamaan tersendiri. Keduanya adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Berikut ini hadisnya:
“Puasa hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) menghapus dosa setahun dan Puasa ‘Arafah (9 Dzulhijjah) menghapus dosa dua tahun” (HR Ibnu Hibban dan Ibnu an-Najjar dari Ibnu Abbas).
Adapun tata cara dan niat puasa sunah Tarwiyah dan Puasa Arofah adalah sebagai berikut.
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dilakukan pada setiap 8 Dzulhijjah. Pada tahun 2021 ini bertepatan dengan Minggu, 18 Juli 2021.
Tata cara puasa Tarwiyah adalah dimulai dengan niat, lalu menahan hawa nafsu dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari di waktu Magrib.
Berikut niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.
“Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala”.
Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan.
Tata cara puasa Arafah dimulai dengan niat, lalu menahan hawa nafsu dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.
Berikut niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
“Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala”.
Itulah dua puasa sunah jelang Iduladha yang dapat dilakukan oleh setiap muslim. Selain berpuasa, amalan lain seperti bersedekah dan membaca Al-Qur’an juga dianjurkan.
Sources: cnnindonesia.co, Buletin Ashabi | Edisi Dzulhijjah 1442 H | Juli – Agustus 2021.