FaktualNews.co

Muhammadiyah Lumajang Sepakat Salat Idul Adha di Masjid dan Tanah Lapang Ditiadakan

Religi     Dibaca : 736 kali Penulis:
Muhammadiyah Lumajang Sepakat Salat Idul Adha di Masjid dan Tanah Lapang Ditiadakan
FaktualNews.co/efendi murdiono
Ketua PD Muhammadiyah Lumajang Suharyo AP.

LUMAJANG, FaktualNews.co-Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Lumajang Suharyo AP sepakat pelaksanaan Salat Idul Adha di masjid atau tanah lapang ditiadakan. Ini karena Idul Adha 2021 M / 1442 H masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Suharyo mengimbau seluruh kaum muslimin-muslimat di Lumajang untuk mengikuti Surat Edaran Bupati Lumajang dan sekaligus Kementerian Agama, yang menyatakan seluruh masjid dan tanah lapang untuk meniadakan pelaksanaan Salat Idul Adha.

“Karena ini masih terkait dengan kondisi yang belum memungkinkan. Yaitu virus Corona yang masih merajarela,” ujarnya, Senin (19/07).

Tetapi bagi masyarakat yang berada di zona aman, mungkin masih bisa dilakukan pelaksanaan Salat Idul Adha, tetapi harus menerapkan protokol kesehatan seketat mungkin.

“Untuk itu kami ingatkan untuk menggunakan penerapan protokol kesehatan yang seketat mungkin. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Ini semua untuk keselamatan kita dan keselamatan seluruh anak negeri dan masyarakat selamat dari ancaman virus corona,” tuturnya.

PCNU Lumajang: Salat Idul Adha di Rumah Saja

Letua PCNU Kabupaten Lumajang Muhammad Mas’ud

SEMENTARA  itu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang Muhammad Mas’ud meminta seluruh masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, untuk keselamatan di masa Pandemi Covid-19.

Mas’ud mengatakan, perayaan Idul Adha tentu umat Islam ini akan menyambut hari raya dengan riang gembira.

“Namun jangan melanggar prokes. Ini sangat penting karena ancaman virus Covid-19 masih berada di sekitar dan dekat kita,” terangnya, Senin (19/07).

Muhammad Mas’ud menyatakan, musala dan masjid merupakan lingkungan yang masih punya potensi penyebaran virus Corona. Karena itu lebih baik mewaspadai, dengan tidak mengggelar peribadatan secara terbuka.

“Tapi lakukanlah secara terbatas, bisa dengan keluarga inti, bisa juga dengan kelompok kecil dengan ketat melakukan protokol kesehatan secara ketat,” tuturnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah