FaktualNews.co

Upaya Bertahan di Tengah Pandemi, Hotel di Jombang Ini Tonjolkan Kuliner Bakso Dandang

Kuliner     Dibaca : 982 kali Penulis:
Upaya Bertahan di Tengah Pandemi, Hotel di Jombang Ini Tonjolkan Kuliner Bakso Dandang
FaktualNews.co/muji lestari
Pengunjung mencicipi Bakso Dandang Hotel Green Red Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co-Salah satu Hotel di Jombang, Jawa Timur harus berusaha keras memutar otak demi bertahan di tengah pembatasan yang diberlakukan pemerintah di masa pandemi Covid-9 19 ini.

Ya Hotel Green Red yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta Jombang ini kini mencoba membuat terobosan-terobosan. Salah satu yang ditonjolkan adalah usaha restonya. Ada beberapa menu sedap dan menarik yang disajikan.

Salah satu yang ditawarkan kini adalah menu ‘Bakso Dandang’. Bakso yang satu ini sedikit berbeda dengan bakso-bakso lain yang dijual di pasaran.

Sesuai namanya Bakso Dandang ini dijual secara online dengan kemasan panci rebus alias dandang sebagai wadahnya. Selain porsinya yang jumbo, sebab satu paket bakso dandang ini bisa dinikmati 5 orang, dandangnya pun akan diberikan cuma-cuma kepada pembeli.

Lalu berapa harga yang dipatok? Riyadi Saputra, General Manajer Green Red Hotel Jombang, mengatakan, untuk satu paket Bakso Dandang dijual dengan harga Rp 153 ribu. Cukup terjangkau.

“Satu paket berisi sekitar 5 porsi, artinya bisa dinikmati oleh 5 orang, bonus dandangnya yang kami berikan, kami juga jual secara online dan gratis pengiriman di wilayah Jombang karena situasinya masih pandemi. Jadi cocok untuk order tanpa harus ke luar rumah,” ungkapnya, Selasa (20/7/2021).

Untuk satu paket, selain pembeli bisa mendapatkan beberapa jenis bakso seperti siomay dan tahu berikut dandangnya, juga akan diberikan sambal, saus dan sejumlah toping pelengkap lain.

Sejak awal dipromosikan sekitar satu bulan lalu, jumlah peminat Bakso Dandang ini pun terbilang lumayan. Setiap hari tidak kurang dari 10 order diterima oleh Restoran Green Red.

“Lumayan bisa menambah pemasukan untuk operasional dan gaji pegawai,” imbuhnya.

Riyadi menungkapkan, ide membuat Bakso Dandang ini terinsipirasi dari adanya pembatasan yang diberlakukan pemerintah, seperti PPKM darurat saat ini.

Pembatasan tersebut diakuinya cukup berdampak besar terhadap usaha yang dia kelola tersebut.

Bahkan, sejak beberapa bulan terakhir, hampir tak ada tamu hotel yang datang menginap. Dari total sekitar 35 kamar berbagai kelas, sejak pandemi, hanya laku sekitar 5-10 kamar saja per hari.

Hal ini praktis membuat usaha penginapan ini nyaris bangkrut. Sehingga pihak hotel harus bekerja keras memutar otak untuk menutup biaya operasionalnya. Salah satunya dengan menojolkan usaha restonya.

Dijelaskan Riyadi, biaya operasional hotel yang tak sedikit cukup membuat pemilik usaha penginapan tersebut kelabakan. Di sisi gaji pegawai saja, setiap bulan, harus mengeluarkan anggaran hingga Rp 80 juta rupiah untuk total 35 orang pegawai.

“Itu belum biaya lain-lain seperti listrik dan pajak, serta lainnya. Jadi kalau kami tidak membuat terobosan seperti kuliner ini, kami bisa tutup, karena tak ada pemasukan sedangkan biaya operasional kami cukup tinggi,” terangnya.

Riyadi berharap, ada sedikit keringanan yang diberikan pemerintah agar para pelaku usaha tetap bertahan di tengah masa pandemi Covid-19 ini. Seperti potongan biaya pajak maupun listrik.

“Soal imbauan protokol kesehatan tetap kami jalankan. Kami siap apa yang dianjurkan pemerintah tetap kami jalankan. Harapan kami ada potongan untuk pajak dan listrik, itu bisa sedikit meringankan kami,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah