FaktualNews.co

58 Juta Dosis Vaksin Disuntikkan, Belum Ada Efek Samping Berat

Nasional     Dibaca : 519 kali Penulis:
58 Juta Dosis Vaksin Disuntikkan, Belum Ada Efek Samping Berat
FaktualNews.co/istimewa
Vaksinasi Covid-19.

JAKARTA, FaktualNews.co-Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam risetnya menemukan ada sekitar 80 persen belum divaksinasi. Dari yang belum divaksinasi itu, 63,6 persen menyatakan bersedia dan 36,4 persen menyatakan tidak bersedia.

Menurut riset LSI tersebut, orang yang tidak bersedia, setengahnya karena alasan vaksin Covid-19 takut dengan efek sampingnya.

Menanggapi temuan LSI, Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Arya Sinulingga mengatakan saat ini sudah lebih dari 58 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat.

Dan sejauh ini ini belum ditemukan adanya efek samping berat yang dialami oleh penerima vaksin.

“Kan sudah jutaan orang divaksinasi, namun Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) hingga saat ini belum melaporkan adanya penerima vaksin yang mengalami efek samping berat. Itu sudah menjadi bukti kuat, vaksin Covid-19 aman,” jelas Arya.

Terpisah, Ketua Komnas PP KIPIProf Dr dr Hindra Irawan Satari, Sp A(K), M TropPaed, memastikan, tidak ada kasus fatal yang terkait langsung dengan vaksinasi. Menurutnya, gejala pasca vaksinasi merupakan reaksi alamiah tubuh dalam proses membentuk antibodi.

Gejala yang kerap terjadi pasca vaksinasi seperti demam, mual, pusing, nyeri otot, ngantuk, kemerahan, hingga gatal. “Tubuh memberikan respons, dia tergugah membentuk kekebalan,” ujar Prof Hindra.

Dia menyarankan, untuk mengantisipasi gejala tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksinasi. “Pastikan dalam keadaan sehat dan bahagia,” katanya.

Prof Hindra menjamin vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, dan merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat.

Kalau aman, pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional. Dan itu dipantau dan dikaji tiap hari.

“Saat ini lebih baik divaksinasi daripada tidak dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia ketika kita akan divaksinasi,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah