BLITAR, FaktualNews.co – Menyusul berkurangnya pasokan dari para pengepul di sejumlah pasar, harga cabai di wilayah Blitar melonjak.
Harga eceran di pasar yang sebelumnya Rp. 20 ribu hingga Rp. 30 ribu rupiah per kilogram, saat ini melejit mencapai Rp. 50 ribu hingga 60 ribu per kilogram.
Menurunnya pasokan cabai tersebut diperkirakan disebabkan oleh anjloknya hasil panen akibat cuaca yang tidak bersahabat. Selain itu, transportasi pengiriman yang terhambat oleh penyekatan sejumlah jalur lalu lintas selama PPKM Darurat diperkirakan juga berkontribusi terhadap menurunnya pasokan di pasar-pasar tradisional di Blitar.
Salah satu pedagang Pasar Legi, Kota Blitar, Ali Mahmud mengatakan, kenaikan cabai di pasar tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
“Sejak seminggu lalu harga cabai sudah naik. Dari petani sudah 40 sampai 50 ribu rupiah, maka mau tidak mau kita juga menyesuaikan dengan harga di pasaran,” kata Ali Mahmud, ditemui di Pasar Legi, Kota Blitar Rabu (21/7/2021).
Tidak hanya Ali, kata senada juga dikatakan Dadang, pedagang pasar di Kecamatan Kesamben Blitar. Dia mengatakan kesulitan mendapat pasokan cabai untuk dia jual di pasar Kesamben.
Pria yang biasa mengulak cabai langsung dari petani tersebut, saat ini terpaksa hanya menggantungkan dagangan cabai dari para pengepul yang juga mengalami penurunan pasokan.
“Sebelumnya saya langganan di petani langsung. Namun sekarang saya mengulak ke pengepul juga. Petani langgananku cabainya gagal panen akibat cuaca yang buruk,” ungkap Dadang
Selain harga cabai, komuditas lain di sejumlah pasar di Blitar juga mengalami kenaikan. Bawang merah yang semula Rp. 18 ribu sekarang mengalami kenaikan menjadi Rp. 24 ribu per kilogam. Harga sayur sayuran juga terpantau naik dengan kanaikan yang bervariatif.