Kesehatan

Bupati Jember Sambangi Desa Terpencil, yang Anggap Kena Covid-19 sebagai Aib

JEMBER, FaktualNews.co-Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember yang cukup terpencil dan ternyata juga cukup tertutup masyarakatnya. Setidaknya, jika ada warga mengalami sakit dengan ciri-ciri terpapar Covid-19, akan dianggap sebagai aib.

Kondisi ini menjadi kendala bagi Tim Satgas Covid-19 tingkat kecamatan, untuk mendeteksi penyebaran virus asal Negara Cina itu di desa tersebut.

Sehingga dilakukan pendekatan langsung oleh bupati dan jajaran forkopimda langsung ke lokasi Desa Kaliglagah. Dilanjutkan dengan swab tes antigen terhadap sekitar 50 orang warga setempat.

Muhammad Abdul Rahim, warga setempat mengaku, masyarakat Desa Kaliglagah, cenderung masyarakat menutup diri jika mengalami gejala sakit yang mengarah ke ciri-ciri Covid-19.

Kata Abdul Rahim, jika ada masyarakat mengalami sakit dengan ciri terpapar virus Covid-19, dianggap sebagai sebuah aib.

“Kita berharap wabah ini segera berakhir. Karena susah untuk mendeteksi jika sakit akibat terpapar Covid-19 itu,” kata Abdul di sela kunjungan Bupati Jember Hendy Siswanto dan jajaran Forkopimda di Desa Kaliglagah, Kamis (22/7/2021).

Menurut Abdul, susahnya mendeteksi sakit akibat Covid-19, karena masyarakat di desanya menganggap penyakit tersebut sebagai sebuah aib.

“Karena saat sakit harus jaga jarak dan dijauhi, jadi warga takut kalau swab tes ataupun ditanya sakit apa. Kita di sini tidak tahu berapa yang sudah terpapar Covid itu. Karena tidak ada yang tes swab,” ungkapnya.

Abdul juga menyampaikan, saat ini dirinya bersama keluarganya satu rumah sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Karena bapaknya terpapar virus Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Bapak saya dirawat di rumah sakit (Kabupaten) Lumajang ya karena Covid itu. Karena saya kontak erat, saya Isoman dengan keluarga. Butuh edukasi dan sosialisasi agar masyarakat kemudian paham bagaimana mendeteksi penyakit Covid-19 ini,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Sumberbaru dr Wisnu Widodo mengatakan saat ini dilakukan swab test kepada sekitar 50 warga Desa Kaliglagah.

“Karena kontak erat dengan keluarga, juga berada di lingkungan yang dekat dengan warga terpapar virus Covid-19 itu. Ada tiga warga terkonfirmasi positif,” ujar dr Wisnu.

Diakuinya masyarakat tertutup dengan kondisi sakit yang dialami itu. Sehingga, katanya, menjadi sumber kesulitan bagi Satgas Covid-19 Kecamatan Sumberbaru, untuk deteksi penyebaran virus tersebut.

“Dengan upaya langsung didatangi Bupati dan Forkopimda adalah upaya yang dilakukan untuk mendata dan melakukan 3T (Tracing, Testing dan Treatment),” jelasnya.

Bupati Jember Hendy Siswanto di sela kunjungannya menyatakan dirinya datang bersama jajaran Forkopimda Jember, untuk melakukan kunjungan dan pendekatan kepada warga di Desa Kaliglagah.

“Kami akan melaksanakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro berbasis rukun tetangga dan rukun warga di Kaliglagah,” katanya.

Dinas Kesehatan Jember akan melakukan penelusuran kontak (tracing) terhadap 50 orang warga dan melakukan vaksinasi terhadap 300 orang. “Kami juga bagikan seribu paket sembako untuk warga di desa itu dan membagikan 500 masker,” kata Hendy.

Hendy juga akan memborong dagangan 100 orang pengusaha mikro kecil menengah. “Terus kami bagikan ke tetangga kiri dan kanan,” katanya.

Hendy menyebut, jika langkah di Desa Kaliglagah berhasil, akan dilakukan langkah-langkah serupa di seluruh Kabupaten Jember.

“Desa ini adalah paling ujung di Jember, selangkah lagi sudah masuk Probolinggo. Jadi kita mulai dari ujung dan nanti akan ke wilayah lain. Ini upaya kita, terutama nantinya PPKM di tingkat mikro RT-RW,” tandasnya.