Anggota DPRD Kota Surabaya Minta Kaji Ulang Soal Gedung Sekolah Jadi Tempat Isoman
SURABAYA, FaktualNews.co – Rencana Pemkot Surabaya menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19, mendapat respon dari Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati.
Terbaru ini Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya telah mengeluarkan surat nomor 420.1/3858/436.7.1/2021 tentang Sekolah Negeri yang ditunjuk sebagai tempat isolasi mandiri (isoman).
Perempuan yang akrab disapa Ajeng ini, tidak sepakat apabila gedung sekolah akan dijadikan tempat isolasi mandiri.
“Pemkot melakukan segala upaya untuk menambah tempat isoman. Tetapi jangan mencari sekolah untuk jalan pintas karena aset pemerintah,” kata Ajeng saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Jumat (23/7/2021).
Ia menegaskan, dalam memilih tempat isolasi mandiri seharusnya Pemkot Surabaya perlu memikirkan secara prioritas terkait gedung yang akan ditentukan dan tidak menargetkan gedung SD disetiap kelurahan.
“Carilah secara prioritas, yang pertama gedung olahraga, kedua kantor yang tidak pakai dan ketiga fasos lainnya termasuk tempat rekreasi, taman, balai RW, ibadah yang terakhir adalah sekolah,” terang Ajeng.
“Sehingga boleh ada efisiensi anggaran, tetapi jadikan sekolah sebagai tempat pilihan terakhir,” imbuhnya.
Selain itu, Legislator Gerindra ini juga menyinggung soal transparansi data Covid-19 yang perlu disampaikan di tingkat RT/RW.
“Langkah strategis baiknya yaitu meningkatkan transparansi data covid RT dan RW agar masyarakat semakin teredukasi,” pungkasnya.
Ia meminta Pemkot Surabaya lebih intens menjalin komunikasi dengan pejabat kampung maupun tokoh masyarakat setempat soal status penyebaran Covid-19.
“Kedua, mengadakan musyawarah kepada RT dengan zona merah, saya yakin banyak yang akan kooperatif karena menyangkut kebutuhan bersama. Ketiga, mencari fasos yang memadai untuk dijadikan tempat isoman. Sehingga tempat isoman bersifat efektif dan efisien, perlu ada persiapan yang matang,” ungkapnya.
Terakhir, ia menyarankan agar Pemkot Surabaya dapat bersinergi dengan Pemprov Jatim terkait hal ini.
“Yang terbaik adalah sinergi dengan provinsi, Ggdung SMA dan SMK yang dimungkinkan sebagai tempat isoman,” pungkasnya.