LAMONGAN, FaktualNews.co – Himpitan ekonomi seiring wabah virus Corona yang berkepanjangan berdampak pada beratnya sebagian kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun demikin, kondisi sehari-sehari masyarakat yang penuh keprihatinan ternyata juga mampu mendorong lahirnya empati dan solidaritas sesama warga.
Di Desa Sidorejo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, sepekan terakhir empati dan solidaritas itu tersalurkan melalui gerakan ibu-ibu dalam bentuk derma kebutuhan dapur. Misalnya sayuran, beras, pisang, cabai bahkan kerupuk.
Cara penyalurannya juga mudah. Bagi yang sedang memiliki kelebihan rezeki tinggal menyantolkan dermanya di lokasi yang disepakati. Demikian juga bagi yang memerlukan, tinggal ambil derma dalam bungkusan tas plastik sesuai dengan kebutuhannya.
Sebagaimana lazimnya ibu-ibu berburu kebutuhan dapur di kios pada pagi hari, gerakan derma itu juga dilakukan pada momentum yang sama. Ibu-ibu yang memiliki keluasan rezeki biasanya berbelanja untuk keperluan keluarga sekaligus untuk berderma. Kemudian, sebagian belanjaan yang dibungkus tas plastik itu dicantolkan di tempat yang disepakati.
Anis Nugraha, salah satu warga setempat mengatakan, gerakan sosial berupa sedekah kebutuhan dapur itu murni inisiatif dari ibu-ibu yang memiliki rezeki lebih, untuk bisa saling membatu sesama.
“Ini inisiatif ibu-ibu sendiri, kita mengajak ibu-ibu yang mampu seikhlasnya berbagi dengan warga membantu tetangga yang membutuhkan, dengan mengambil seperlunya,” kata Anis yang juga ketua PKK Desa Sidorejo, Sabtu (24/07/2021).
Dia menyebut gerakan itu sama sekali tidak ada unsur pemaksaan. “Yang menjadi prinsip, seikhlasnya bagi yang memantu, jangan serakah bagi yang membutuhkan,” ujar Anis.
Bantuan sembako keperluan dapur, Anis menambahkan seperti sayuran, beras, pisang, cabai, kerupuk dan kebutuhan dapur tersebut, tersebar di 15 RT di dua dusun, yakni Dusun Bakalan dan Dusun Keset.
“Apabila bantuan yang digantung tidak habis, ibu-ibu membagikan sisa sembako tersebut secara door to door kepada warga yang menjalankan isolasi mandiri dan yang terdampak.” dia menjelaskan.
Warga yang membutuhkan menyambut baik dan merasa terbantu dengan gerakan tersebut.
Indriyani, misalnya. Perempuan yang biasa berdagang itu sekarang tak lagi menjajakan dagangannya lantaran penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Senang sekali terbantu dengan adanya program ini terutama warga terdampak seperti saya,” daku Indri.
Tidak hanya di Desa Sidorejo, Kecamatan Deket, ibu-ibu di Desa Pelang, Kecamatan Kembangbau, Kabupaten Lamongan juga melakukan hal yang sama. Mereka juga mengorganisir diri menyalurkan empati dan solidaritas dengan gerakan berbagi kebutuhan dapur.