FaktualNews.co

Marak Kabar Hoaks, PCNU Situbondo Siap Dukung Vaksinasi Covid-19

Peristiwa     Dibaca : 771 kali Penulis:
Marak Kabar Hoaks, PCNU Situbondo Siap Dukung Vaksinasi Covid-19
FaktualNews.co/fatur
Pertemuan pengurus NU dengan Forkopimda

SITUBONDO, FaktualNews.co-Sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) Situbondo siap mendukung program vaksinasi Covid-19, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Situbondo.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo KH Muhyiddin Khatib mengatakan, hingga kini cakupan vaksinasi Covid-19 cukup rendah, akibat mindset warga Nahdliyin yang terpengaruh informasi hoaks di sosial media tentang bahaya vaksin.

“Oleh karena itu, kami siap mendukung program pemerintah
mensukseskan vaksinasi. Namun sebelumnya kami akan memberikan pemahaman tentang vaksin kepada para pengurus NU, baik kepada para pengurus ranting, MWC, hingga ke pengurus cabang,”kata Muhyidin Khatib, Jumat (30/7/2021).

Setelah mendapat penjelasan dari Forkopimda, diantaranya Bupati Situbondo, Karna Suswandi, Komandan Kodim 0823 Letkol Inf Neggy Kuntagina, Wakapolres, Kompol Pujiarto, dan Ketua PCNU, Dr.KH.Muhyiddin Khotib, akhirnya para pengurus NU tingkat kecamatan hingga ranting, memahami pentingnya vaksinasi.

“Ini bagian dari edukasi PCNU, semua stakeholder di tingkat kecamatan, Rois Syuriah, Tanfidziyah, MWC, kita undang. Dan alhamdulillah wawasan mereka terbuka, awalnya menganggap vaksinasi berbahaya, sekarang sudah tidak lagi,”bebernya.

Ke depan, PCNU akan berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca), untuk menyosialisasikan vaksinasi hingga ke pelosok desa. Dalam kegiatan tersebut, PCNU akan melibatkan para kiai/guru ngaji, yang punya kekuatan kultur.

“NU akan memberikan SDM para kiai, ulama, ataupun guru ngaji, untuk ikut membantu menyosialisasikan vaksinasinasi. Karena secara kultur mereka diikuti. Karakteristik masyarkaat kita kan paternalistik,” ujarnya.

Sementara terkait maraknya tahlilan yang digelar warga, Dosen Universitas Islam Ibrahimy Sukorejo itu mengaku, bahwa tahlilan sulit dihindari, karena memang merupakan tradisi yang tidak bisa diubah, sekalipun di tengah pandemi.

“Tahlilan memang sulit dihindari, karena memang kultur. Sebenarnya tidak apa-apa, tapi harus prokes. Tetapi yang terjadi kan tidak demikian. Tahlilan cenderung berkerumun tanpa prokes, ini masalahnya. Kiai juga tidak bisa mengelak karena diundang, jadi ini butuh kesabaran,” tutupnya.

Muhyidin menegaskan, pihak mengajak kepada masyarakat khususnya warga Nahdliyyin, agar ikut menyukseskan vaksinasi. Sebab vaksinasi adalah perintah dari pemerintah demi kebaikan seluruh warga Indonesia. Vaksin halal dan aman, dan tidak berpotensi menyebabkan kematian.

“Kami ingin masyarakat sadar untuk hidup sehat di tengah pandemi ini. Salah satunya ya dengan divaksin. Apalagi ini adalah perintah dari pemerintah. Ayo terima vaksinasi ini dengan sadar diri,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah