FaktualNews.co

Monumen Jayandaru, Ikon dan Kebanggaan Warga Sidoarjo

Wisata     Dibaca : 5300 kali Penulis:
Monumen Jayandaru, Ikon dan Kebanggaan Warga Sidoarjo
FaktualNews.co/Nanang Ichwan
Monumen Jayandaru berada di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Keberadaan monumen Jayandaru di area Alun-alun Kabupaten Sidoarjo menjadi ikon Kota Sidoarjo dan kebanggaan warganya.

Monumen yang berada di jantung Kabupaten Sidoarjo ini menjadi tempat wisata hingga menjadi spot favorit bagi pengunjung untuk berfoto.

Bagaimana sejarah dan latar belakang dibalik megahnya monumen Jayandaru?

Meski sudah menjadi ikon, namun banyak masyarakat yang belum tau tentang sejarah berdirinya monumen Jayandaru.

Bahkan, penelusuran FaktualNews.co, sejarah monumen Jayandaru belum terdokumentasikan oleh Pemkab Sidoarjo, baik dalam bentuk dokumen foto, video maupun tulisan yang publish di website resminya.

Foto ikon monumen Jayandaru digunakan sebagai backgroud dalam website resmi Pemkab Sidoarjo. Namun tidak ditemukan artikel soal riwayat soal keberadaan monumen Jayandaru.

“Saya cari sejarah monumen Jayandaru di situs resminya Pemkab Sidoarjo juga tidak ada,” ucap M Dhofir, salah satu warga Desa Bluru Kidul, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo yang penasaran dengan sejarah monumen tersebut, Sabtu (31/7/2021).


Artikel menarik lainnya:

Menengok Museum Kreweng, Situs Kadipaten Terung di Sidoarjo
Satu-satunya di Sidoarjo, Wisata Petik Buah Belimbing Madu
Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Alternatif Berlibur Sambil Belajar Sejarah


Fakta yang ditemukan FaktualNews, monumen Jayandaru berdiri pada 29 Mei 2015, atau 6 tahun silam.

Monumen tersebut bukan dibangun menggunakan dana APBD Sidoarjo, tapi dibangun dari dana Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan Sekar Group bekerja sama dengan Pemkab Sidoarjo.

Informasi itu didapat dari prasasti yang terpasang di dinding yang ditandatangani Harry Susilo, pendiri Sekar Group, dan satu lagi prasati peresmian yang ditanda tangani Bupati Sidoarjo pada era Saiful Ilah.

Monumen Jayandra memiliki ketinggian 25 meter. Pada puncak monumen terdapat patung ‘Udang dan Bandeng’ melingkari ornamen dianatara padi, kerupuk dan kupang yang merupakan mata pencarian masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

Sementara di bagian bawah terdapat kolam air mancur dan sembilan pondasi besar yang saat ini dihiasi bunga dengan pot yang cukup besar. Pada awal konsepnya, sembilan pondasi besar melingkari tugu hendak dihiasi patung manusia yang mengambarkan aktifitas masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

Namun, sembilan patung yang menggambarkan aktifitas perekonomian masyarakat Sidoarjo terutama disektor UKM diantaranya nelayan, pembuat krupuk dan petani itu karya seniman pamahat patung asal pulau Dewata yaitu I Wayan Winten yang sempat dipasang akhirnya diturunkan.

Penurunan 9 patung itu dilakukan karena mendapat penolakan oleh sejumlah ormas karena dianggap sebagai berhala. Sembilan patung akhirnya diambil kembali oleh pihak pemberi CSR.

Meski demikian, keberadaan monumen Jayandaru hingga saat ini tetap menawan.

Makna nama Jayandaru

Bahrul Amiq, mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Sidoarjo yang juga salah satu inisiator berdirinya monumen tersebut menjelaskan, monumen Jayandaru itu mencerminkan potret kearifan lokal dan dinamika kemakmuran Sidoarjo.

“Itu mencerminkan hasil bumi Kabupaten Sidoarjo, tergambar dari ornamen-ornamen (monumen) khas rakyat sidoarjo,” tutur Bahrul Amiq, kepada FaktualNews.co, beberapa waktu lalu.

Sementara, menurutnya, penamaan Jayandaru itu merupakan hasil kesepakatan antara pemberi CSR dengan Pemda Sidoarjo yang bermaksud sangat mulia.


Artikel menarik lainnya:

Ada 17 Spot ‘Selfie’, Kolam Renang Prambon Jadi Primadona Baru di Sidoarjo
Wisata Mancing di Kalanganyar Sidoarjo


Dimana, lebih jauh menurut dia, nama Jayandaru itu berasal dari bahasa sansekerta. Jaya artinya kejayaan atau kemenangan. Sedangkan arti kata ‘ndaru’ itu sebuah wahyu.

“Maka bisa dimaknai dengan wahyu kemenangan. Itulah cerminan yang melambangkan sebuah kemakmuran yang ada di Sidoarjo ini,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan jika sebelum kondisi sekarang ini bahwa Sidoarjo sebuah daerah yang agraris, rakyarnya makmur.

“Apa yang menjadi kebutuhan rakyatnya tercukupi. Sebenarnya dengan nama Jayandaru ini munculah harapan sebuah cita-cita wahyu kemenangan bagi masyarakat Sidoarjo dalam menghadapi situasi apapun, kemakmuran masyarakat Sidoarjo itu tetap terjaga,” ulasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh