NGANJUK, FaktualNews.co – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau pelacakan (tracing) kasus kontak erat hingga konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Nganjuk, Minggu (01/08/2021) siang.
Panglima TNI juga memberi arahan penerapan aplikasi pelacak digital ‘Silacak’ ke tim tracing di Puskesmas Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Tim ini, terdiri dari Bhabinsa dan Bhabinkamtimas di Kecamatan Sukomoro.
Sementara Aplikasi Silacak, ini merupakan program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk penguatan tracing Covid-19.
Tim tracer di Sukomoro ini diminta untuk melacak kasus kontak erat dan terkonfirmasi positif. Setiap ditemukan 1 orang positif, harus melacak 15 orang.
Apabila ada kontak erat, maka harus isolasi 5 hari. Jika ditemukan Orang Tanpa Gejala (OTG), harus isoman 10 hari. Apabila gejala ringan, ini isolasi selama 14 hari. Kemudian apabila ada positif, harus menjalani isolasi terpusat (isoter).
Kerja empat pilar Desa di Nganjuk ini pun diapresiasi oleh Panglima TNI. Cuman, pengunaan aplikasi ini perlu ditingkatkan dan dibiasakan. “Ini (aplikasi silacak) bisa menggunakan laptop atau hp,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu (01/01/2021)
Usai kunjungan, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan, rombongan Panglima TNi ini dalam rangka melihat langsung perkembanagan dan penanganan Covid-19 di Nganjuk.
Kemudian meninjau penangan Covid-19, melalui aplikasi Silacak. Apabila ada kontak erat dan positif, ini bisa mendata.
Setiap ditemukan 1 orang positif, tim tracer akan melacak sebanyak 15 orang. “Minimal 15 orang itu harus di-tracing,” kata Plt Marhaen Djumadi
Maka, Marhaen menyebut, masyarakat jangan kaget kalau ada data kenaikan dari tracing.
Jika ditemukan positif Covid-19 dari 15 orang itu, melalui rapid tes antigen maupun PCR. Maka, maka harus isolasi. Pemkab Nganjuk akan menyiapkan isolasi terpusat (isolater).
Menurut Marhaen, penanganan ini tergantung kekompakan dan strategi tracing di Nganjuk.
Sehingga apabila ditemukan orang sakit dan tidak sakit, ini bisa diketakui. Sehingga Satgas, lanjut Marhaen, bisa diketahui penanganannya.
Terkait tracing selama ini, diakui Marhaen, masih sangat longgar dan belum berjalan secara ketat. “Selama ini (tracing) agak longgar, ada lima, ada enam orang,”ungkapnya
Dalam rombongan ini, ada Komisaris Jenderal (Komjen) Arief Sulistyanto Kabaharkam Polri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Irjen Nico Afinta Kapolda Jatim, Mayjen TNI Suharyanto Pangdam V/Brawijaya, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Waris Ari Nugroho
Sementara pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk ini terdiri dari AKBP Harviadhi Agung Prathama Kapolres Nganjuk, Letkol Inf Georgius Luky Ariesta Kodim 0810/Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Mokhamad Yasin Sekda Nganjuk dan Karumkit Bhayangkara Nganjuk AKBP drg Dwi Miyarsi.