FaktualNews.co – China menghadapi lonjakan varian Delta yang telah menyebar ke lima provinsi termasuk Beijing. China pun kembali memberlakukan lockdown dan social distancing.
Sebagaimana telah diunggah oleh Dailystar.co, hal ini pertama kali dilaporkan di Nanjing, provinsi Jiangsu. Seluruh area saat ini dinyatakan lockdown.
“Kasus ini pertama kali ditemukan di bandara Internasional Nanjing Lukou pada 20 Juli. Bermula dari Seorang pekerja dan pembersih pesawat dari Rusia,” kata Ding Jie, wakil direktur pengendalian dan pencegahan penyakit di kota itu.
Kantor berita pemerintah China Xinhua News mengatakan, bahwa para pekerja tidak mengikuti aturan kebersihan yang ketat.
“Setelah pekerjaan mereka selesai, tindakan pembersihan dan perlindungan tidak memenuhi standar, ada kemungkinan beberapa staf terinfeksi, menyebabkan virus menyebar di antara staf kebersihan,” kata Ding.
Mr Ding juga mengatakan bahwa 53 kasus dari wabah memiliki varian Delta.
Sebagai bagian dari lockdown, semua penerbangan dari bandara Nanjing kini telah ditangguhkan hingga 11 Agustus dan lebih banyak dilakukan testing di kota.
Pembatasan juga telah diberlakukan seperti pencegahan pertemuan besar. Ada 13 kasus baru varian pada hari Kamis di Nanjing yang menjadikan totalnya menjadi 184 sejak 20 Juli.
Sementara pihak berwenang dilaporkan juga mendesak masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak satu meter dan menghindari berbicara saat mereka menunggu.
Tujuannya adalah agar semua orang dari 9,3 juta penduduk kota itu diuji, menggunakan pengujian asam nukleat, tulis Xinhua.