BLITAR, FaktualNews.co – Dampak cuaca extrim yang terjadi berberapa hari ini, membuat peternak ikan cupang di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar terancam merugi. Pasalnya cuaca saat ini membuat ikan cupang tidak bisa bertahan dan banyak yang mati.
Salah satu peternak ikan cupang, Haryadi mengatakan, sejak awal bulan juli cuaca sangat dingin. Selain itu juga disertai hujan pada malam hari. Cuaca tersebut membuat kekebalan ikan tidak bisa bertahan dan akhirnya banyak yang mati.
“Satu bulan ini satu kolan sebanyak enam ratus ikan cupang mati, karena cuaca dingin dan siangnya panas,” kata Haryadi, Senin (02/8/2021).
Haryady menambahkan, selain cuaca yang dingin, siang panas dan malamnya juga hujan, ikan yang ada dikolam susah menyesuaikan iklim. Sehingga membuat ikan banyak yang terserang penyakit cacar.
“Sebulan ini jika dihitung kerugian bisa mencapai dua sampai tiga juta rupiah. Pasalnya satu bulan ini dari kolam tidak panen sama sekali,” ujarnya.
Selain cuaca buruk, harga ikan cupang juga menurun akibat pandemi covid 19 dan pemberlakuan PPKM darurat. Bisasanya sebelum PPKM darurat, perhari bisa terjual dua sampai tiga ratus ikan cupang berbagai jenis.
“Jadi selain cuaca buruk, juga pembeli menurun dampak PPKM darurat. Biasanya bisa jual samapi tiga ratusan. saat ini paling banyak lima puluh samapi seratus saja. Jika dihitung perbiji saya jual lima ribu untuk HM. Sedangkan super red hanya sepuluh ribu,” pungkasnya.
Ia nerharap, PPKM tidak diperpanjang, sehingga dirinya bisa berjualan seperti sebelum pandemi.