FaktualNews.co

Pemberlakuan PTM di Jatim Tunggu Vaksinasi Siswa Tuntas dan PPKM Turun ke Level 1

Nasional     Dibaca : 893 kali Penulis:
Pemberlakuan PTM di Jatim Tunggu Vaksinasi Siswa Tuntas dan PPKM Turun ke Level 1
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi Hermansyah
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi di SMKN 1 Kota Mojokerto, Rabu (4/8/2021).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tahun ajaran 2021/2022 di Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan dimulai jika vaksinasi siswa sudah tuntas dan PPKM turun ke level 1.

Demikian dikatakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau vaksinasi pelajar di SMKN 1 Kota Mojokerto, Rabu (4/8/2021).

Kata Khofifah, pihaknya akan menggenjot vaksinasi terlebih dahulu kepada para siswa sebelum memulai PTM. Setelah itu, akan dilihat dulu kategorinya level PPKM kabupaten/kota. Jika sudah masuk PPKM level 1, maka diperkenankan melakukan PTM.

“Vaksinasi dulu, sampai dosis kedua tuntas. Baru kita melihat PPKM level 2, 3, dan 4 sampai kemudian level 1. Kalau kemudian kategorinya sudah level 1, maka sudah diperbolehkan pembelajaran tatap muka,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat

Ia menjelaskan, mulai hari ini masing-masing 38 Kabupaten/Kota se-Jatim baru mendapatkan 1000 dosis vaksin Sinovac dari Pemerintah Provinsi Jatim.

“Jadi hari ini Kabupten/Kota masing-masinh sudah mulai melakukan vaksinasi kategori remaja, mulai dari umur 12 tahun. Dulu vaksinasi pertama untuk 18 tahun ke atas. Kemudian vaksinasi berikutnya umur 12 sampai 17 tahun,” jelas Khofifah.

Mantan menteri Sosial Republik Indonesia itu berharap, vaksinasi bisa dipercepat terutama untuk siswa SMK. Mengingat siswa SMK tidak cukup hanya pembelajaran secara virtual. Namun juga dibutuhkan praktikum.

“Terutama untuk SMK, karena membutuhkan praktikum, tidak cukup hanya pembelajaran secara virtual. Oleh karena itu untuk siswa SMK bisa sampai tuntas dua dosis dan kita semua berikhtiar Covid-19 bisa menurun agar kita bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka secara beertahap,” tandasnya.

Ditambahkannya, hingga sampai saat ini pihaknya masih menunggu dropping (jatah) vaksin dari pemerintah pusat. Sehingga Pemprov Jatim hanya bisa mengirimkan 1000 dosis vaksin. Selebihnya akan didukung oleh Pemkab dan Pemkot.

“Biasanya turunnya vaksin seminggu dua kali, saat vaksin turun langsung didistribusikan,” imbuh Khofifah.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh